Konsep Implementasi Society 5.0, Digitalisasi Bagi Petani Manggis di DSA Lombok Barat

Ilustrasi Manggis
Sumber :
  • Pexels/Quang Nguyen Vinh

OlretManggis adalah salah satu komoditas bernilai ekonomi tinggi di NTB. Menurut Antara News, nilai ekspor manggis di NTB mencapai 800 Kg atau Rp 1 triliun per tahun. Tak heran jika buah yang satu ini menjadi komoditas unggulan dan menjadi peluang bisnis yang sangat menjanjikan.

5 Buah yang Dapat Membantu Mata Semakin Sehat, Jeruk Hingga Buah Naga

CSR PT Astra International Tbk bekerja sama dengan LPPM Universitas Mataram, mencanangkan konsep implementasi society 5.0 sebagai bagian dari program Desa Sejahtera Astra (DSA) di Lombok Barat. Sehingga terobosan baru ini diharapkan bisa meningkatkan nilai ekspor manggis.

“Petani di Lombok Barat sudah menggunakan society 5.0, yang artinya ada digitalisasi untuk pemetaan spasial. Selain itu ini akan menjadi atribut terobosan dalam sustainability dan accessibility,” ucap fasilitator PT Astra International, Tbk sekaligus Dosen Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri (Fatepa) Unram, Dr Kurniawan Yuniarto.

9 Manfaat Manggis, Melawan Kanker Usus Besar Hingga Prostat

Kurniawan juga menambahkan bahwa konsep 5.0 ini menonjolkan dan berfokus untuk meningkatkan SDM (sumber daya manusia) dengan memanfaatkan kesediaan teknologi revolusi 4.0. Jika kemampuan para petani bertambah, maka harapannya nilai tawar dari komoditas manggis ini juga bisa meningkat.

“Impelentasi society 5.0 ini sudah berjalan di tiga desa Kecamatan Lingsar, Lombok Barat, ada di Desa Karang Bayan, Desa Batu Mekar dan Desa Batu Kumbung,” kata peraih DSA 2019 ini.

9 Makanan Ini tidak Boleh Dimakan Bersamaan, Mitos atau Fakta?

Lebih lanjut, Kurniawan pun menjelaskan maksud digitalisasi dalam komoditas manggis ini, yaitu penggunakan kode dalam menanam pohon manggis.

 

Ilustrasi Manggis

Photo :
  • Pexels/ROMAN ODINTSOV

 

“Ada 6681 titik pohon dan diperkirakan bisa menghasilkan 100 ton manggis per musim. Selain itu, digitalisasi ini juga memuat data luasan petak petani, produksi per pohon, organisme pengganggu tanaman, jarak pohon dan dimensi pohon. Semuanya ada dalam bentuk sistem informasi pertanian sehingga sangat membantu aktivitas perdagangan para petani.”

Penerapan implementasi society 5.0 bagi 120 orang petani binaan ini diharapkan bisa memperbaiki praktek pertanian sebelumnya. Sehingga kuantitas dan kualitas manggis juga meningkat.

Saat ini, harga manggis di pasaran telah mencapai 80 ribu per kilogram, berbanding terbalik dengan keuntungan kecil yang dikantongi petani.

Hal ini diakibatkan aliran tata niaga manggis di NTB masih sangat panjang yaitu dari kebun ke pengepul baru kemudian ke eksportir.

Sehingga adanya program implementasi society 5.0 ini mendorong terbentuknya pengepul internal di ruang lingkup petani itu sendiri dan memotong rantai panjang yang ada sebelumnya.

“Implementasi society 5.0 ini bisa dilakukan secara langsung dari kebun ke perusahaan eksportir manggis,” ucap Kurniawan.

Menurutnya, hal maksimal dalam implementasi ini harus dilakukan karena nilai eksotik manggis termasuk salah satu komoditas hortikultura yang menjadi ekspor unggulan nasional.

“Manggis pantas disebut Ratu Buah-buahan,” tutupnya.