Yamal 'Memecahkan' Banyak Rekor di Liga Champions Pada Hari Kekalahan Barca

Yamal
Sumber :
  • thethao247

  • Olret – Usai meraih kemenangan beruntun di La Liga, Barcelona kembali terpuruk usai kalah telak melawan Monaco di laga pembuka Liga Champions UEFA 2024/2025. Meski demikian, Blaugrana tetap punya titik terang dalam kekalahan itu, dan itulah nama akrab Lamine Yamal.
Preview Prediksi Liverpool Vs Bayer Leverkusen: Misi Xabi yang Kembali ke Anfield

Bintang Spanyol itu terus meninggalkan jejaknya dengan gol penyama kedudukan di babak pertama, sehingga memasuki sejarah turnamen sebagai pemain termuda kedua yang mencetak gol.

Secara spesifik, Yamal mencetak gol super ke gawang Monaco pada usia 17 tahun 68 hari, tertinggal dari Ansu Fati, rekan setimnya berseragam Barca dengan rekor 17 tahun 40 hari. Fati menjadi pemain termuda yang mencetak gol di Liga Champions pada 20 Oktober 2020, lewat golnya saat menang 2-1 atas Inter Milan.

Preview Prediksi Lille Vs Juventus: Ujian Si Nyonya Tua Hadapi Penakluk Dua Raksasa Madrid

Selain itu, Yamal juga mengungguli senior lainnya seperti Jude Bellingham, Youri Tielemans, dan Warren Zaire-Emery untuk kembali mengukuhkan prestasi karena sudah berkali-kali tampil di turnamen paling bergengsi Eropa di usia 17 tahun.

Termasuk musim lalu, Yamal tampil total 11 kali, sedangkan tiga nama di atas punya 1 penampilan lebih sedikit dari bintang Spanyol itu.

Jadwal Liga Champions 6-7 November, Tiga Klub Inggris Rebutan Puncak Klasemen

Selain itu, dengan gol di atas ke gawang Monaco, Yamal langsung menyumbang 8 gol (4 gol, 4 assist) di semua kompetisi untuk tim Catalan sejak awal musim baru. Di Eropa saat ini, hanya Harry Kane dan Erling Haaland yang memiliki prestasi lebih baik dari bintang kelahiran 2007 ini, sehingga menunjukkan bakat tak terbantahkan dari seorang bintang yang sedang naik daun.

Meski Yamal tampil gemilang, rekan satu timnya di Barca tampil buruk melawan Monaco. Kartu merah awal Eric Garcia membuat tim Hansi Flick tidak mungkin menggunakan gaya permainan kontrol yang biasa mereka gunakan, memungkinkan tim Kadipaten kebobolan dua kali, sehingga menderita kekalahan terakhir dengan skor 1-2.

Halaman Selanjutnya
img_title