Kisah Lestya Dewi Ratnawati, Local Champion KBA RW 14 Perwira Bekasi Raih Banyak Prestasi
- dokumen pribadi Lestya Dewi Ratnawati
Olret – KBA RW 14 Perwira Bekasi yang ada di provinsi Jawa Barat mempunyai sejarah panjang sebelum akhirnya menjadi salah satu Kampung Berseri Astra. Perjalanan tersebut tak lepas dari kegigihan serta perjuangan seorang wanita yang lahir di Banyuwangi, 48 tahun silam bernama Lestya Dewi Ratnawati. Kiprahnya sebagai penggiat lingkungan telah memberikan dampak positif bagi kehidupan masyarakat sekitar sekaligus memotivasi banyak orang.
Kegiatan lingkungan hidup yang dilakukan Lestya bermula pada tahun 2014. Beliau diajak oleh kementrian LHK untuk ikut dalam Opening Deklarasi Indonesia Bersih Sampah di Surabaya. Tanpa sengaja bertemu dengan tim KLHK dan Papa T. Bob sebagai pencipta lagu anak berjudul "Sahabat Sampah" yang dinyanyikan pada saat acara opening tersebut.
"Dari situ kemudian kami melaksanakan roadshow sosialisasi dan edukasi bijak sampah di mall-mall dan sekolah-sekolah dengan memakai kostum-kostum dari barang bekas yang kami desain secara apik dan menarik, supaya pengunjung mall maupun sekolah tertarik mendengarkan edukasi dan sosialisaai dari kami," ujar wanita kelahiran 16 April 1978 tersebut.
Dari lagu "Sahabat Sampah", berkembang menjadi nama sanggar anak-anak yang beliau kelola yaitu Sanggar Smile Management Sahabat Sampah Kota Bekasi. Sejak tahun 2017, rutin mengisi acara di Sumarecon Mall Bekasi, tampil di panggung Downtown, panggung Oval, panggung Food City, Pasar Senggol yang mana kala itu disaksikan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bekasi sehingga diminta untuk menjadi binaan mereka karena belum ada sanggar seni kontemporer yang memproduksi dan menampilkan anak-anak dengan memakai kostum dari barang bekas pada tahun tersebut.
Di tahun yang sama, kegiatan festival-festival seni budaya di luar kota telah dimulai baik di Karawang, Bandung, Tangerang, Pontianak, Padang, Makasar, terakhir di Solo acara Dekranasda 2024 mewakili kota Bekasi menjadi Delegasi Tim Kesenian yang tampil dibeberapa daerah. Sebab memakai kostum barang bekas identik dengan kota Bekasi sebagai tempat pembuangan sampah terbesar.
"Kami mengolahnya sampah-sampah plastik yang menjadi masalah besar di kota Bekasi menjadi barang-barang yang mempunyai nilai jual, selain kostum-kostum seperti tas, dompet, bangku, tikar dan lain sebagainya," terang wanita yang pernah menempuh pendidikan bidan tersebut.
Di tahun 2017 pula, mulai diundang TVRI nasional bersama anak-anak sanggar untuk kegiatan talkshow. Lestya Dewi Ratnawati menjadi narasumber sebagai pengrajin kostum dari barang bekas.
Atas semangat juangnya tersebut Lestya berhasil mendapatkan penghargaan sebagai Wanita Inspiratif Kota Bekasi 2019 serta penghargaan dari Kementrian Pariwisata Republik Indonesia atas kostum yang beliau buat yaitu kostum ikon ikan gabus yang dikombinasikan dengan batik Bekasi dengan juntai sepanjang 22 meter sesuai usia kota Bekasi pada saat itu yakni 22 tahun.
Akan tetapi, semua pencapaian yang Lestya Dewi Ratnawati dapatkan tak membuatnya berbangga diri. Lestya merasa tertampar jika tidak bisa menerapkan program yang beliau cetuskan di lingkungan tempat tinggalnya. Beliau merasa kesulitan membawa wilayahnya menjadi seperti wilayah-wilayah lain yang beliau berikan edukasi tentang program menjadi RW mandiri, mampu mengolah sampah supaya tidak banyak berakhir di TPA maupun TPST sebab tak ada tanggapan positif sehingga beliau tidak bisa berbuat banyak.
"2017 dikeluarkan perwal walikota tentang setiap RW harus mempunyai bank sampah itupun hanya sebagai hitam di atas putih tapi kegiatannya tidak ada dan saya mencoba untuk menerapkan perwal itu di skala RT tapi tanpa respon yang baik dari para pengurus RT maupun RW," kenang Lestya.
Semua berubah setelah banyak dukungan serta usul dari masyarakat RW 14 Perwira Bekasi yang meminta suami Lestya untuk menjadi ketua RW karena mereka ingin perubahan lingkungan yang lebih baik.
Melalui proses demokrasi, pemilihan pada September 2019 masyarakat mutlak memilih suami Lestya menjadi Ketua RW. Seminggu setelah SK Ketua RW keluar, suami Lestya melakukan pertemuan dengan mengundang para pengurus RT dan RW beserta istri-istri mereka, tokoh masyarakat, tokoh agama, para karangtaruna guna menyamakan persepsi tentang apa yang akan dilakukan terhadap lingkungan mereka.
Maka, tercapailah kesepakatan untuk menjalankan program pemerintah yaitu satu RW satu bank sampah. Membentuk koordinator di setiap RT yang dipimpin Ketua RT masing-masing. Hasil uang dari bank sampah difokuskan untuk pengelolaan lingkungan di sepanjang fasum pinggir makam yang belum tertata dengan baik.
Sebagai informasi, dahulu lingkungan kelurahan Perwira RW. 14 berbatasan persis dengan makam umum perwira yang hampir semua orang di kota Bekasi disemayamkan di sana. Terdapat dua pintu, satu di dekat makam bisa langsung ke pasar, satu pintu lainnya merupakan akses keluar masuk perumahan. Terdiri dari dua wilayah yaitu RW. 14 kelurahan Perwira dan RW. 15 kelurahan Harapan Baru dalam satu kecamatan Bekasi Utara. Di sepanjang fasum pinggir makam dijadikan tempat pembuangan sampah liar, pembakaran sampah, pembuangan puing-puing, sangat tidak tertata, kotor, sepi hingga tidak banyak orang yang berani melewati pinggir makam karena terkenal gelap, menakutkan, minim penerangan, jalanan rusak tak mencerminkan kondisi lingkungan yang asri.
"Kita mencoba mengolah lahan itu ternyata memang bawahnya puing-puing bangunan yang tertimbun jadi bukan tanah produktif yang bisa ditanami tanaman menjadi subur. Kami harus memutar otak mengubah lahan itu. Yang bisa kita selamatkan menjadi lahan produktif kita kerjakan yang tidak bisa kita harus punya alternatif lain untuk diapakan lahan ini," ujar Lestya Dewi Ratnawati.
Kebetulan pada waktu itu, Lestya dan sang suami mempunyai green house sejak tahun 2017. Saat panen, beberapa warga beliau ajak ke green house dan mereka tertarik untuk menanam sayur secara hidroponik. Suami Lestya berinisiatif untuk memindahkan sebagian instalasi hidroponik yang ada di green house ke lahan fasum.
"Kenapa harus memakai hidroponik karena memang sudah benar-benar tidak bisa ditanami dan memang dalamnya itu batu-batu puing. Jadi, kami bertanam sayurnya secara hidroponik. Untuk lahan-lahan yang masih bisa kita tanami, kita mendatangkan beberapa truk tanah merah untuk meninggikan karena memang lahan banjir dan supaya lahan itu menjadi subur dan bisa kita tanami," ungkap Lestya.
Awal tahun 2020 sebelum terjadinya covid, Bank Sampah Sahabat Bekasi telah membina sekolah yang terletak di sebelah RW. 14 yakni SMPN 38 yang datang untuk ikut melakukan penimbangan sampah di sekolahnya yang dananya dimasukkan kas OSIS sebagai dana operasional OSIS karen sebelumnya sering terkendala dana saat akan melakukan kegiatan-kegiatan di sekolah.
Pada saat terjadinya Covid, banyak warga yang dirumahkan tidak memiliki banyak kegiatan, tetapi mereka bisa lebih aktif di lingkungan dengan mulai bertanam. Sehingga saat terjadinya wabah covid, masyarakat RW. 14 tidak kekurangan sayuran sebab bisa memanem sayuran yang sudah tertanam sebelumnya di akhir tahun 2019.
"Pada saat awal-awal covid, kami malah panen. Kami tidak terpengaruh saat harga-harga sayuran mahal, kita bisa memetik sendiri. Bahkan pada saat itu, kami sudah berbudidaya lele di dalam ember. Jadi, banyak aktivitas warga yang dirumahkan positif di lingkungan dan itu menjadi cikal bakal berkembangnya UMKM-UMKM di kami hingga saat ini," tutur Lestya.
Berdasarkan pengakuan Lestya, kegiatan RW. 14 murni ditujukan untuk perbaikan lingkungan bukan untuk lomba. Oleh karena itu, banyak dilakukan oleh masyarakat. Di rumah-rumah mereka menanam hidroponik secara sederhana menggunakan botol-botol bekas, memakai sterofoam dan lain sebagainya yang kemudian aktivitas itu dipantau serta dipandang positif oleh pihak kelurahan serta kecamatan, sehingga pada bulan Agustus 2020 diminta untuk mengikuti Lomba Kampung Hodroponik Tingkat Kota Bekasi mewakili Bekasi Utara dan berhasil meraih juara 1 tingkat kota Bekasi.
Hal tersebut tentu menjadi berkah tersendiri bagi wilayah RW. 14. Sampai kala itu Walikota Bekasi berkunjung dan melihat kondisi lingkungan RW. 14 Perwira Bekasi yang mana sangat memperihatinkan. Jalan menuju tempat hidroponik rusak, belum ada penerangan kecuali hanya beberapa tiang namun tidak cukup terang. Akhirnya Bapak Walikota meminta untuk dilakukan perbaikan jalan, pengecoran mulai dari depan sampai ke RT. 3 serta pemasangan 20 lampu sepanjang jalan dari mulai RT. 1 sampai RT. 5, jalanan menjadi terang, bagus dan rapi sehingga berkurangnya rasa takut melewati jalan sepanjang fasum pinggir makam.
"Berkah buat kami semua, karena kami Juara 1 Kampung Hidroponik yang dilakukan oleh Kelompok Wanita Tani yang juga saya ketuai sendiri, berkahnya adalah untuk masyarakat," jelas Lestya.
Tahun 2021, meraih kemenangan sebagai berikut:
1. Juara 1 Lomba Kinerja Desa dan Kelurahan Tingkat Kota Bekasi.
2. Juara 1 Lomba 10 Program Pokok PKK Kota Bekasi.
3. Juara 1 Lomba 10 Program Pokok PKK Tingkat Provinsi Jawa Barat.
4. Juara 1 dihatinya PKK yaitu tentang ketahanan pangan, lingkungan sehat.
5. Juara 3 UMKM UP2K (Upaya Peningkatan Pendapatan Ekonomi Keluarga). Selama covid mengembangkan UMKM dari warga masyarakat yang dirumahkan dan di PHK.
6. Juara 4 Tertib Administrasi.
7. Penghargaan sebagai Kader PKK Berprestasi Tingkat Kota Bekasi
Pada waktu tersebut, diminta pula oleh Dinas Lingkungan Hidup untuk mengikuti kelas generasi Kampung Berseri Astra mulai September 2021 sampai Februari 2022. Karena semua secara digital, SDM terbatas, maka hal itu cukup berat dirasakan. Namun, berkat bantuan dari anak dan keponakan Lestya yang membantu tugas-tugas, pencatatan, pelaporan dan pembuatan profil wilayah semua menjadi ringan.
Maret 2022, diumumkan bahwa wilayah RW 14 Perwira Bekasi meraih Juara 1 Profil Terbaik di kelas generasi KBA dan Juara 3 Program Unggulan Terbaik yaitu program Bank Sampah, Juara 4 Wilayah Terbaik Proklim kategori Madya.
Kemenangan tersebut membuat pihak Astra meminta RW. 14 Perwira Bekasi langsung menjadi binaan mereka. Karena pada saat itu hanya ada 6 wilayah yang menjadi Kampung Berseri Astra.
"Alhamdulillah ini berkah bagi kami. Banyak hal yang kami terima baik itu 90 paket sembako kita bagikan kepada para penggiat lingkungan juga uang pembinaan yang bagi kami sangat besar yakni 30 juta dan uang hadiah. Total sekitar 50 juta untuk mengembangkan program di wilayah kami yaitu program 4 pilar yakni pilar pendidikan, pilar lingkungan, pilar kesehatan dan pilar kewirausahaan," ungkap Lestya Dewi Ratnawati.
Beberapa penghargaan beliau terima berkat dedikasi di bidang lingkungan, diantaranya sebagai berikut:
1. Juara 2 Best Practice di bidang lingkungan dari Astra 2022.
2. Penghargaan sebagai Perempuan Inspiratif Kota Bekasi 2022.
Lestya berujar bahwa ia tak mempunyai target untuk sebuah penghargaan. Apa yang beliau lakukan selalu dimaksimalkan bersama teman-teman dan prestasi itu ternyata mengikuti dengan sendirinya.
Tahun 2023, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak meminta Lestya mewakili Bekasi untuk ikut kompetisi di tingkat provinsi Jawa Barat. Beliau kemudian mendapatkan penghargaan sebagai Perempuan Berjasa dan Berprestasi Bidang Lingkungan Hidup Nasional 2023 yang diberikan oleh Bapak Ridwan Kamil serta penghargaan dari Ibu Iriana Joko Widodo atas jasa yang Lestya lakukan di bidang lingkungan hidup.
"Alhamdulillah semua mengalir saja dan program di bidang bank sampah klasik yang saya inisiasi sejak awal tahun 2020, covid juga kami terus melaksanakan, akhirnya tahun 2022 bekerja sama dengan pemerintah kota Bekasi bahwa program itu dilaksanakan sebagai pengembangan menjadi sekolah adiwiyata. Jadi di awal 2020 yang saya hanya membina sekitar 4 sekolah, pada tahun 2024 sekolah yang bergabung menjadi sekolah adiwiyata yang menjadi binaan saya adalah 72 sekolah. Dan yang berhasil menjadi sekolah adiwiyata seluruh kota Bekasi adalah 115 sekolah. Baik itu penghargaan adiwiyata tingkat kota, tingkat provinsi, tingkat nasional. Saya mendapatkan penghargaan dari Dinas Lingkungan Hidup kota Bekasi atas dedikasi saya yang terus terlibat dalam kegiatan lingkungan di kota Bekasi hingga akhirnya program klasik (Kelola Jelantah dan Sampah di Sekolah oleh Siswa Kreatif) inilah yang membawa saya mendapatkan penghargaan sebagai Local Champion Terbaik 1 di festival Astra 2024 kemarin," terang Lestya kepada kami.
Di KBA RW 14 Perwira Bekasi menjalankan program 4 pilar Astra, terdapat Kelompok Wanita Tani, Kelompok Bank Sampah, Kelompok Budidaya Ikan, Kelompok Budidaya Maggot. Di bidang kesehatan ada Posbindu, Posyandu Lansia, Posyandu Balita, Posyandu Remaja usia 10 - 24 tahun. Di bidang pendidikan ada PAUD dan TPA, sanggar seni yang Lestya Dewi Ratnawati kelola. Di bidang kewirausahaan ada sekitar 36 UMKM yang dibina untuk menjadi UMKM yang baik supaya mampu menjadi usaha yang dapat meningkatkan pendapatan ekonomi keluarga.
Lestya mengungkapkan tentang harapan terbesarnya bahwa apa yang telah diberikan Astra dari tahun 2022 mampu dilanjutkan oleh semua teman-teman RW 14 maupun generasi muda.
Di RW 14 Perwira Bekasi sendiri sudah terbentuk Gen Hijau Langgas dimana para remaja berkegiatan di lingkungan hidup. Harapan Lestya mereka bisa menjadi generasi penerus penggerak lingkungan khususnya di RW. 14.
Menurut Lestya Dewi Ratnawati, sejak bergabung dengan Astra beliau semakin mempunyai kekuatan percaya diri, kemampuan dalam melakukan komunikasi, jejaring, sinergitas dengan stakeholder baik dengan pemerintah maupun akademisi. Beliau juga bercerita bahwa banyak teman-teman Local Champion di luar sana yang mampu memberikan inspirasi kepada beliau sehingga program-program di tempat mereka bisa beliau amati, tiru dan modifikasi menyesuaikan dengan kondisi wilayah RW. 14. Sesama Local Champion mereka saling memberikan dukungan, menginspirasi dan melengkapi.
"Semoga Astra terus sukses dan jaya sehingga program ini akan terus berlanjut hingga nanti bisa mengubah wilayah yang dari zero to hero. Yang tadinya tidak mempunyai apa-apa menjadi ada apa-apanya. Yang tadinya hanya sebatas tahu hingga mengubah wilayah itu menjadi mampu. Yang tadinya belum berprestasi menjadi berprestasi," ucap Lestya.
Pada tahun 2023, selama satu tahun aktif mengikuti pembinaan dari Astra baik pelatihan, webinar akhirnya mendapatkan penghargaan Proklim Kategori Utama Nasional.
Sejak 2022, RW 14 Perwira Bekasi menjadi tempat berkunjungnya anak-anak sekolah mulai dari PAUD, TK, SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi. Mereka melakukan kunjugan untuk melaksanakan program sekolah bersama para guru, terkait bimbingan skripsi, KKN, PKL, magang, penelitian dan sebagainya. Lestya dan rekan-rekan seperjuangan memberikan ruang seluas-luasnya untuk para generasi muda menimba ilmu di RW. 14 dan bisa saling memberikan motivasi, saran masukan, bimbingan untuk tugas-tugas mereka. Semua itu ditujukan agar membuat para generasi muda merasa aman, enjoy, mereka terkesan bahwa melakukan kegiatan lingkungan bukanlah hal yang berat tapi menyenangkan sehingga siap terjun ke masyarakat menjadi para penggerak lingkungan yang mampu mengubah lingkungannya menjadi lebih baik.
"Untuk menjadi sukses tidak perlu menjadi orang lain tetapi cukup menjadi diri sendiri, modali diri kita, gali potensi, percaya diri, raih prestasi dapatkan apresiasi," pesan menyentuh Lestya Dewi Ratnawati. Sungguh kisah luar biasa yang menginspirasi dan pantas kita banggakan.