Dirikan IBC dan Independent School, Irwan Bajang Mendongkrak Semangat Penulis Untuk Menulis
- Viva.co.id
Olret –Bercita-cita jadi penulis tapi mengalami fase enggan atau malas untuk menulis. Pernahkah kamu mengalaminya?
Hal itu bisa terjadi karena kehilangan motivasi yang disebabkan berbagai hal, seperti tidak memiliki wadah/komunitas yang membantu untuk tetap termotivasi, atau karya selalu gagal diterbitkan yang membuat hati menyerah.
Ternyata hal tersebut pula yang menjadi keresahan Irwan Bajang hingga berinisiatif mendirikan Independent School dan IBC (Indie Book Corner)
IBC Adalah Bentuk Keresahan Irwan Bajang Ketika Penulis Sulit Mengirimkan, Mencetak dan Memasarkan Bukunya
Demi mewujudkan impiannya sebagai penulis, Irwan Bajang rela meninggalkan tanah kelahirannya di Lombok Timur untuk datang ke Yogyakarta.
Namun karena awalnya dia sama sekali tidak punya pengalaman soal menulis, dia mendapatkan kesulitan ketika mengirimkan, menerbitkan dan memasarkan karyanya.
Hingga akhirnya dirinya mendirikan Indie Book Corner atau IBC. Sebuah platform yang terlahir karena adanya tren cetakan digital di tahun 2009 – 2010.
Lewat Indie Book Corner yang dia ciptakan tersebut, siswa dapat menerbitkan karyanya dan mendapatkan pengalaman nyata dalam dunia penulisan. Bahkan proses yang memakan waktu berbelit ketika menggunakan penerbit mainstream dapat dihindari.
Proses penerbitan dapat dilakukan dengan kolaborasi apik antara desainer, editor dan penerbit. Lalu tahapan pemasaran bisa menggunakan media atau komunitas, seperti blog dan media sosial. Sehingga karya lebih akan menemukan pasarnya sendiri dan dikenal luas oleh pengguna secara online.
Melengkapi IBC, Independent School Mendobrak Batasan Literasi
Sebagaimana tujuan awal Irwan Bajang untuk membantu serta memotivasi para penulis pemula. Irwan Bajang juga memberikan fasilitas belajar secara cuma-cuma lewat independen school.
Independent School sendiri adalah sebuah wahana pendidikan tulis menulis. Ada banyak hal yang dipelajari disana, seperti seluk beluk dunia menulis, cara menyunting naskah hingga pengerjaan desain sampul buku.
Para peserta juga mendapatkan kesempatan untuk berbagi materi, menyampaikan ide/gagasan dan berdiskusi secara terbuka soal dunia kepenulisan.
Hal ini menjadi kolaborasi klop, karena Independen School bisa menjadi wadah untuk para penulis sedang IBC yang nantinya menjadi jembatan penerbitan dan pemasarannya.
Semangat Irwan Bajang lewat Independen School dan IBC bagaikan virus yang memotivasi penulis untuk terus berkarya. Dia memberikan akses selebar-lebarnya untuk masyarakat yang ingin berkembang dalam dunia literasi.
Sehingga Irwan Bajang yang merupakan lulusan Fakultas Komunikasi Jurusan Hubungan Internasional Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yogyakarta, memang pantas mendapatkan Apresiasi Satu Indonesia Award (SIA) pada tahun 2014 di bidang pendidikan. Itu menjadi bukti bahwa perjuangannya yang tulus dan totalitas pasti membawa perubahan baik bagi Indonesia, khususnya bagi para penulis dan masyarakat yang ingin belajar tentang literasi.