Rupiah Terus Menguat Imbas Yield Obligasi AS yang Kian Anjlok

Uang Kertas Rupiah & Dolar AS
Sumber :
  • Viva.co.id

OlretNilai tukar rupiah kembali terapresiasi terhadap dolar AS pada awal perdagangan Selasa (19/11/2024).

Emas Antam Mengalami Kenaikan Harga Pada Rabu, 16 Oktober 2024

Pada awal perdagangan Selasa, rupiah meningkat 54 poin atau 0,34 persen menjadi Rp15.803 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.857 per dolar AS.

Di Asia, pergerakan mata uang memperlihatkan variasi yang cukup mencolok. Beberapa mata uang seperti won Korea Selatan, peso Filipina, ringgit Malaysia, dan yen Jepang mengalami penguatan. Sebaliknya, yuan China dan dolar Singapura justru mengalami penurunan.

Nilai Rupiah Anjlok 1,2% di level Rp15.640 per Dolar AS Hari Ini

Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) terakhir atau kemarin sore, mematok rupiah di angka Rp 15.848 per dolar AS.

Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra memperkirakan nilai tukar rupiah berpotensi menguat terhadap dolar AS pada hari ini. Hal ini seiring dengan indeks dolar AS terlihat bergerak turun.

Berkaca Dari Kasus Devi yang Lagi Viral, Ini 7 Tips Investasi Bagi Pemula

"Tapi di sisi lain, pelaku pasar juga masih melihat potensi penguatan dolar ke depan karena potensi kebijakan perang tarif dari Trump. Ini mungkin menjaga dolar AS tidak terlalu menguat hari ini," katanya.

Adapun untuk hari ini mata uang rupiah terhadap dolar AS akan menguat ke kisaran Rp 15.800. Sedangkan potensi resisten ke kisaran Rp 15.900.

Kenaikan ini seiring menurunnya imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS alias US Treasury.