Ketika Guruku Menyuruhku Menggambar Karikatur Rasululloh SAW Yang Kucintai

Cinta Rasululloh SAW
Sumber :
  • freepik

Tunjukkan, bahwa di Negara ini, masyarakat bebas untuk menyampaikan ekspresinya dalam bentuk apapun termasuk gambar atau karikatur,” ucap Bu Jessica, tepat di depan mataku. Kami sempat saling menatap dalam sepersekian detik.

Selain Ibadah, 5 Manfaat Senyum Untuk Kebahagiaan Hidupmu

Saat sesi menggambar dimulai, aku menatap kosong kertas putih yang ada di hadapanku. Bingung dan tidak tahu apa yang harus aku perbuat dengan kertas itu. Kulihat beberapa teman di sekeliling meja, mereka sudah mulai fokus menggambar dan membuat coretan. Seperti, tidak ada yang merasa kesulitan saat melakukan tugasnya.

“Maaf, tidak ada sesi pertanyaan!” ucap guru itu dengan lugas dan tegas membuatku sedikit kecewa saat mengangkat tangan. Aku hanya ingin menjelaskan alasan kenapa tidak bisa melaksanakan tugas yang dia berikan dengan baik, namun tidak diberikan kesempatan.

4 Zodiak Yang Upaya Kreatifnya Menambah Keindahan Dan Inspirasi Dalam Hubungan

Dalam kebimbangan dan kegelisahan, akhirnya aku menutup kedua mataku. Mencoba membayangkan sosok yang begitu kami cintai itu dan mengingat semua kisah tentang Dirinya yang sering ibu sampaikan kepadaku. Dia adalah Rosululloh SAW, Nabi Akhirul Jaman yang membawa pelita dalam kegelapan, yang begitu kami cintai dengan sepenuh jiwa dan raga.

“Wahai Rosululloh SAW tercinta, aku suka melukis dan menggambar, tapi aku tidak pernah melihatMu, lalu bagaimanakah caraku melukiskan Dirimu? Shollu ala Muhammad,” ucapku dalam hati dengan bersungguh sungguh, sambil mengucapkan sholawat Nabi, sama seperti yang telah diajarkan oleh kedua orang tuaku.

Ayah, Jadilah Cinta Pertama dan Terbaik Untuk Anak Perempuanmu

Tiba tiba dalam kesadaran, aku melihat banyak sekali kilasan-kilasan kehidupan yang aku jalani. Aku melihat ibuku yang sering menangis saat membaca dan menyampaikan kisah-kisah tentang Engkau, Rosululloh SAW tercinta. Aku melihat ayahku yang sholat di sepanjang malam. Aku melihat kakak perempuanku yang tetap tersenyum, meskipun dia mendapatkan penghinaan di jalan. Aku melihat sahabatku yang meminta maaf kepadaku, padahal aku yang bersalah. Sungguh, aku ingin menggambarkan semua itu pada sosokmu di secarik kertas yang ada di hadapanku.

Saat aku menutup mata dan memikirkan betapa agungnya Engkau, Ya Rosululloh. Aku Melihat Engkau Datang, kepadaku, kepada kami dengan senyum yang sempurna dan wajah yang begitu teduh, juga indah.

Halaman Selanjutnya
img_title