Ada Doa Untukmu, Semoga Rindu Segera Menuai Temu Dalam Ridho Ilahi
Akan Sampai Kapan Kita Saling Seperti Ini?
Sudah sangat lama rasanya, kita sudah tak saling mengabari. Entah seperti apa ceritamu dan akan seperti apa nantinya jika pertemuan di kemudian hari diisi dengan berbagai petualangan yang di dalamnya tak kutemui diriku di sana.
Kau semakin paham bahwa yang ditinggalkan tidak sebahagia orang yang meninggalkan. Dan aku mengakui jika yang meninggalkan juga menyimpan luka perpisahan yang tidak pernah ditebus dengan sesederhana mungkin.
Namun, untuk saat ini kita sama-sama ditinggalkan, sama-sama meninggalkan. Hanya saja waktu yang tidak pernah tepat, kapan saat-saat tertentu untuk mengabarimu tentang keseruan atau keseriusan ini.
Ra, walau jalan-jalan semakin sepi. Daun maple gugur dengan hebatnya. Hujan menetes dengan perlahan. Namanya hati juga masih ingin menghargai. Walau sebenarnya waktu membercandai, namun kau akan tetap menjadi cerita di setiap doa-doa itu.
Entah, entah sampai kapan kita seperti ini. Yang sama-sama diam. Yang masih menahan ego temu yang semakin lekat. Tak ada yang mau nekad. Tak ada yang ingin memdekat. Namun, Ra. Temu juga akan menemukan titik untuk segala celah menembus hatimu, yang meramu segala rindu. Dan menjadi teman cerita yang paling membahagiakan dikedua hati.