Hukum Membaca Doa Akhir dan Awal Tahun. Apakah Bid'ah?
- freepik.com
Olret – Bagi kaum muslimin, mungkin pernah mendengar adanya doa akhir tahun dan awal tahun, yang mana doa tersebut dianjurkan dibaca saat penghujung pergantian tahun. Namun, adanya perdebatan mengenai doa akhir/awal tahun, sebagian orang menganggap doa tersebut bid'ah, karena hal demikian adalah inovasi baru dalam ibadah. Sedangkan tidak ada dalil dan hadistnya mengenai membaca doa akhir tahun/awal tahun.
Lantas, bagaimana hukumnya membaca doa akhir dan awal tahun? Dirangkum dari kajian ulama Buya Yahya, berikut Olret akan mengulas hukumnya.
Menurut Buya Yahya, inovasi ibadah yang telah ditentukan bentuknya; hukumnya tidak boleh, contoh gerakan dalam sholat tidak boleh dibuat irama atau ditambah-tambahkan dengan gerakan lain. Tetapi ada ibadah yang dibebaskan oleh Allah SWT, mutlak dan tidak diikat, contohnya perbanyak dzikir kepada Allah; perbanyaklah dzikir kepada Allah dan Allah tidak membatasi waktunya, sepanjang nafas masih berhembus perbanyaklah dzikir dan perbanyaklah shalawat.
Begitupun dengan berdoa, Allah berfirman; "Berdoalah kepadaku, maka akan ku kabulkan." Justu jika kita tidak berdoa, Allah SWT akan marah. Konteks berdoa apa saja yang boleh kita minta bebas, asalkan untuk kebaikan. Hal demikian hukumnya tidak dikatakan bid'ah. Yang dilarang adalah jika merubah doa yang telah diajarkan oleh Nabi dengan inovasi seenaknya, tetapi jika membuat doa dari diri sendiri dan kapanpun doa tersebut dipanjatan maka bebas diperbolehkan.
Kemudian mengenai doa di akhir tahun dan awal tahun, Buya Yahya mengatakan, memang doa tersebut tidak bersumber dari Nabi, dibuat oleh para ulama. Namun, di dalam doa itu ada makna introspeksi diri, makna evaluasi, makna berharap kepada Allah SWT, dari maknanya juga sah tidak ada yang salah. Maka doa akhir/awal tahun diperkenankan, oleh karena itu jangan gampang berbicara kalau doa itu bid'ah, tidak ada doa untuk kebaikan hukumnya bid'ah, begitu pesan ulama Buya Yahya.
Jadi kesimpulannya doa akhir tahun dan awal tahun, hukumnya mubah (diperbolehkan). Buya Yahya juga mengatakan, doa boleh dibuat dari diri sendiri, atau contoh doa dari sahabat, tabi'in, dan para ulama seperti Imam Syafi'i memiliki doa-doa khusus.
"Untuk orang-orang yang bilang bid'ah lebih baik intorspeksi diri sebelum berbicara. Terkadang seperti itulah, ada kebencian diantara kaum muslimin, sehingga mengatakan bid'ah dan lain sebagainya." Buya Yahya menambahkan.