Saat Anak Bertanya Tentang Allah, Bagaimana Sikap Kita Sebagai Orang Tua?

Anak belajar mengaji
Sumber :
  • freepik.com

Olret – Menjadi orang tua sudah tentu memiliki tanggung jawab untuk mendidik anak baik itu pendidikan duniawi maupun pendidikan agama. Pendidikan agama juga perlu diajarkan sejak dini, namun bagaimana jika anak bertanya mengenai Tuhannya, bagaimanakah kita sebagai orang tua menjelaskan kepada anak?

5 Sayuran yang Kaya Glutathione dan Kolagen, Kulit Kenyal dan Sehat Dari Dalam

Menurut seorang motivator dan pegiat parenting, Abu Faiz Erlan Iskandar, pijakan penting bagi orang tua dalam hal ini adalah:

  • Mencontoh Rasulullah
  • Orang tua harus bersemangat dalam belajar
  • Tidak boleh sembarangan menjawab

Allah berfirman, yang artinya; "Katakanlah (Muhammad), Tuhanku hanya mengharamkan segala perbuatan keji yang terlihat dan yang tersembunyi, perbuatan dosa, perbuatan zalim tanpa alasan yang benar, dan (mengharamkan) kamu mempersekutukan Allah dengan sesuatu, sedangkan Dia tidak menurunkan alasan untuk itu, dan (mengharamkan) kamu membicarakan tentang Allah apa yang tidak kamu ketahui." (QS. Al-A'raf:33)

Dahulu Takut Al Quran dan Belajar Agama Non Muslim, Mantan Artis Cilik Ini Putuskan Mualaf

Berikut beberapa cara ayah dan bunda bersikap untuk menjelaskan kepada anak-anak jika mereka bertanya tentang Tuhannya:

1. Allah itu siapa?

Belajar bersama anak

Photo :
  • freepik.com
4 Zodiak yang Mendorong Keharmonisan dan Pemahaman Antar Saudaranya

Beri penjelasan kepada anak bahwa Allah itu Tuhan yang menciptakan kita sebagai manusia, Allah itu yang menciptakan alam semesta, yang menciptakan matahari, bulan, hewan, tumbuh-tumbuhan.

Berdasarkan firman Allah, yang artinya; "Yang memiliki sifat-sifat yang demikian itu ialah Allah Tuhan kamu; tidak ada Tuhan selain Dia; Pencipta segala sesuatu, maka sembahlah Dia, dan Dia adalah pemelihara segala sesuatu." (Qs. Al-An'am:102)

2. Allah itu ada tidak?

Jelaskan kepada anak; "Allah itu ada nak, buktinya kita bisa melihat ciptaan-ciptaan Allah, seperti matahari. Matahari bisa sebesar itu, bisa menerangi dunia Allah yang menciptakan."

Beri perumpamaan kepada anak seperti; misal adik kan punya sepeda. Sepeda pasti ada yang membuat kan? Sepeda ada rodanya, ada stangnya, ada tempat duduknya. Nah, itu pasti ada yang menciptakan, tidak mungkin tiba-tiba terbentuk sepeda dengan sendirinya. Siapa yang membuat sepeda? Ya, manusia yang pintar membuat sepeda. Nah, sekarang lebih besar mana sepeda dengan matahari? Matahari! Berarti matahari ada yang menciptakan, yaitu Allah yang Maha Besar.

3. Allah itu ada di mana?

Mengenali Al-Qur

Photo :
  • freepik.com

Jika anak bertanya Allah ada di mana, beri penjelasan; Allah itu ada di atas arsy, di atas langit nan jauh di sana. Seperti firman Allah, yang artinya; "Yaitu Tuhan Yang Maha Pemurah, Yang bersemayam di atas 'Arsy." (Qs. Thaha:5)

Lalu anak kembali bertanya "tapi kok katanya Allah ada di mana-mana?" Beri penjelasan kembali; nah, yang ada di mana-mana itu adalah kasih sayang Allah, Ilmunya Allah, bukan Dzatnya. Contoh kasih sayang Allah, adanya air sebagai sumber kehidupan. Kalau Dzatnya Allah ada di atas arsy. Adik pernah dengar malam turunnya Al-Qur'an? Yaitu malam Laillatul Qadr. Kalau turun berarti dari mana? dari atas ke bawah, kan! Berarti Allah ada di atas.

4. Tapi kok Allah tidak kelihatan?

Tetap dengan sabar beri penjelasan; bukan berarti kalau tidak bisa dilihat itu tidak ada. Banyak yang tidak bisa dilihat tapi ada, misalnya listrik. Apa listrik kita bisa lihat? tidak kan! Tapi listrik itu ada, buktinya lampu bisa menyala.

Lanjut jelaskan pula; nak, Allah itu ada tapi memang kalau di dunia kita tidak bisa melihat wajah Allah. Nabi Musa saat akan melihat Allah saja langsung pingsan. Tapi nak, kita bisa melihat Allah nanti di surga.

5. Apa aku bisa melihat wajah Allah?

Sabar menjawab pertanyaan anak

Photo :
  • freepik.com

Saat anak kembali bertanya bisakah melihat wajah Allah? beri jawaban kepada anak; kalau adik mau melihat wajah Allah harus rajin beribadah supaya di sayang Allah. Nanti, kalau kita mendapat kasih sayang Allah, kita bisa masuk surga. Kalau masuk surga kita mendapatkan tambahan kenikmatan yaitu bisa melihat wajah Allah. Yuk, kita semangat beribadah supaya masuk surga.

6. Allah itu laki-laki atau perempuan?

Pertanyaan ini memang sangat krusial. Namun, kita harus berhati-hati juga dalam menjelaskan kepada anak. Berikut sikap kita untuk menjawabnya; nak, kalau manusia itu ada yang namanya laki-laki dan perempuan, contohnya ayah adalah laki-laki, ibu adalah perempuan. Nah, ayah dan ibu itu saling membutuhkan. Ayah butuh ibu untuk memasak sarapan. Ibu juga butuh ayah untuk membantu angkat barang berat. Laki-laki dan perempuan itu saling membutuhkan.

Sedangkan Allah itu bukan laki-laki dan bukan juga perempuan, karena Allah tidak butuh kepada siapa-siapa, tidak butuh kepada mahluk ciptaan-Nya. Sebab Allah lah yang menciptakan mahluk hidup dan seluruh alam semesta ini beserta isinya, termasuk kita sebagai manusia.

Itulah beberapa cara kita sebagai orang tua untuk menyikapi pertanyaan anak mengenai Tuhannya. Semoga bermanfaat bagi ayah dan bunda.