Lina Mukherjee Membuka Aibnya Sendiri, Bolehkah Membuka Aib Dalam Islam?
- freepik.com
Kalau kamu ingin memberikan solusi ingin bertanya kepada seorang tidak harus berkata suamiku, begitu. Gak harus ya. Jika memang ingin mendapatkan solusi, kamu bisa menggunakan pertanyaan tanpa harus menyebutkan identitas asli atau menggunakan kata-kata yang lainnya.
Dalam ajaran Islam, Allah swt senantiasa menutupi kesalahan hambanya di siang hari dan di malam hari. Setiap hamba diberi kesempatan untuk bertobat dari kesalahan yang dilakukannya di pagi hari, dan kesalahannya di malam hari. Nabi saw bersabda:
((كُلُّ أُمَّتِي مُعَافًى إلا المُجَاهِرِينَ، وَإنَّ مِنَ المُجَاهَرَةِ أَنْ يَعْمَلَ الرَّجُلُ باللَّيلِ عَمَلًا، ثُمَّ يُصْبحُ وَقَدْ سَتَرَهُ اللهُ عَلَيهِ،
فَيقُولُ: يَا فُلانُ، عَمِلتُ البَارِحَةَ كَذَا وَكَذَا، وَقَدْ بَاتَ يَسْتُرُهُ رَبُّهُ، وَيُصبحُ يَكْشِفُ ستْرَ اللهِ عَنْه)). مُتَّفَقٌ عَلَيهِ
Setiap umatku akan diampuni, kecuali mereka yang terang-terangan melakukan dosa. Meskipun begitu, mereka yang terang-terangan berdosa di malam hari tetap ditutupi aib dan dosanya hingga pagi hari. Namun ada yang justru menceritakan aib dan dosanya dan berkata: “Tadi malam aku melakukan ini dan itu. Allah telah menutupinya namun dirinya sendiri yang membuka aibnya itu.”