Awalnya Bikin Iba Tapi Malah Jadi Guyonan, Cara Pedagang Bubur Ayam Ini Antar Makanan
- (TikTok/@fahmiiirbnd_)
Olret – Sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang memiliki perasaan dan kepekaan, hal lumrah terjadi jika seseorang memiliki rasa simpati atau rasa iba terhadap sesuatu hal. Misalnya saja, ketika melihat seseorang yang kesusahan di jalan atau orang yang lagi bersedih, dari situ rasanya hati pun terasa ikut merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain.
Rasa simpati ini biasanya ditunjukkan dengan cara menangis atau memberikan respon seperti dengan memberi ucapan semangat sampai dengan bantuan, agar mengurangi penderitaan orang lain. Rasa simpati juga merupakan bagian dari interaksi sosial yang sangat fundamental dalam hal memperkuat hubungan antara manusia guna menciptakan rasa kepedulian di dalam masyarakat.
Di samping itu, ketika melihat sesuatu yang menyedihkan, dan dianggap itu sebagai hal lucu hingga membuat tertawa, hal itu bisa saja membuat orang marah karena dianggap tidak bersimpati terhadap kejadian.
Salah satu penampakan yang kalau dilihat dapat mengundang rasa iba atau simpati seperti yang ada dalam video berikut ini. Belum lama ini, telah beredar di media sosial sebuah video yang awalnya bikin iba tapi akhirnya malah menjadi guyonan, hingga akhirnya video tersebut menjadi viral di media sosial.
Melansir pada video yang diunggah melalui akun TikTok @fahmiiirbnd_, seorang pria merekam momen seorang penjual bubur ayam yang mengantarkan makana kepada pembeli. Pada video itu, terlihat penjual bubur itu adalah seorang kakek yang berjalan dengan cara aneh. Dia tampak kesusahan ketika berjalan mengantarkan pesanan bubur ke pembeli.
Sementara itu, di belakang kakek itu terdapat sekelompok anak kecil yang menyaksikan cara berjalan kakek tersebut. Mereka tertawa kencang sampai puas melihat cara berjalan kakek penjual bubur itu. Walau ditertawakan oleh anak-anak kecil itu, namun kakek penjual bubur tersebut tampak tidak tersinggung atau pun memarahi anak-anak yang ada di belakangnya.
Setelah makanan itu selesai di antarkan ke meja pembeli, siapa sangka ternyata kakek itu sebetulnya bisa berjalan dengan normal. Rupanya kakek itu hanya bercanda bersama anak-anak yang ada di belakangnya. Itulah sebabnya mengapa anak-anak kecil itu tertawa terbahak-bahak. Momen yang semula mengandung kesedihan, berubah jadi guyonan.