Viral! Pinjaman Online (Pinjol) Berakhir Bunuh Diri, Diteror Hingga PHK

Korban Pinjol
Sumber :
  • twitter

Olret – Jeratan pinjaman online (Pinjol) kini mulai terkuak ke permukaan. Hal ini berawal dari salah satu curhatan warganet yang kemudian diunggah oleh akun twitter @rakyatvspinjol.

4 Pesan Dalam Surat Wasiat Mahasiswa Unnes yang Bunuh Diri, Bikin Nangis!

Dalam utas yang dia bagikan, jelas memang bagaimana cara debt colebtor menagih utang kepada pelanggannya dengan cara-cara yang tak masuk akal. Bukan hanya itu, bahkan korban pun akhirnya di PHK dan membuatnya bunuh diri. Lantas bagaiaman kisah selengkapnya?

Berikut kronologi selengkapnya.

Isi Surat Wasiat Mahasiswa Unnes yang Bunuh Diri : Maafkan Aku Karena Telah Bunuh Diri

Diduga Terlilit Pinjol, Mahasiswa Unnes yang Tewas Gantung Diri Tinggalkan Surat Wasiat

Aku mau cerita tentang korban kebrutalan terror DC pinjol legal Adakami yang mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri ya..

Sebelum cerita, aku mohon untuk teman-teman untuk selalu menitipkan doa untuk beliau di setiap doa kalian ya ❤

Korban adalah seorang suami dan ayah, yang memiliki seorang anak balita perempuan.

Usia anaknya masih 3 tahun. Keluarga sudah sepakat untuk tidak kasus in dan up cerita ini untuk menjaga nama baik korban.

Di cerita ini, aku akan pakai inisial K (korban).

K meminjam uang di Adakami sebesar 9,4 juta dan harus mengembalikan 18 jutaan hampir 19 juta.

Ketika K memiliki kesulitan pembayaran dan telat bayar, mulai lah terror DC Adakami berdatangan.

Terroran pertama menyebabkan K dipecat dari kantornya. DC Adakami terus menerus menelpon ke kantor K yang akhirnya mengganggu kinerja operator telpon.

K, sebagai seorang pegawai honorer di salah satu kantor pemerintahan dengan kontrak 5 tahun lalu dipecat karena telpon yang masuk ke kantor sudah dirasa sangat mengganggu.

K, sebagai seorang laki-laki, berusaha untuk menutupi kesulitan yang dia alami. K hanya bilang kepada keluarga bahwa dia dipecat karena SK nya tidak diperpanjang.

Menerima kabar K dipecat, keluarga pun membantu ala kadarnya tanpa mengetahui akar permasalahannya. Setelah dipecat, istri dan anaknya pun pulang ke rumah orang tua nya

Nah setelah itu, terror order fiktif gojek / gofood pun berdatangan. Dalam 1 hari, ada 5-6 order fiktif yang datang ke rumahnya.

Driver ojol kadang ada yang mengerti kalau itu order fiktif, namun ada juga yang ngotot disuruh bayar.

Alhamdulillah terkadang tetangga nya yang take orderannya.

Tapi karena order fiktif gofood datangnya setiap hari, tetangga pastinya tidak akan bisa bantu terus-terusan untuk selamanya..

Keluarga besar kemudian berusaha untuk mediasi K dengan istri nya. Disitulah K mulai terbuka dan share inti permasalahannya apa. Kenapa dia dipecat dan order fiktif terjadi adalah karena dia memiliki tunggakan di Adakami

Mendengar teroran DC Adakami yang menimpa suaminya, istri K menolak untuk pulang, karena takut.

Tepat 2 hari setelah percobaan mediasi, istri menolak pulang ke rumah dan teror DC Adakami yang masih berlanjut.

K, mengakhiri hidup nya dengan cara bunuh diri.

K menghembuskan napas terakhirnya pada bulan Mei 2023.

Setelah K bunuh diri dan meninggal, apakah teror DC Adakami berhenti?

Jawabannya tidak.

Pihak keluarga mengangkat telpon yang terus menerus meneror K setelah K meninggal.

Penelpon mengaku dari pihak Adakami.

Keluarga kemudian berusaha untuk kasih tau bahwa K sekarang sudah meninggal.

Jawaban dari DC Adakami adalah "alah bohong" "mana bukti nya" "ga mau tau bayar sekarang juga".

Keluarga kemudian mengirimkan catatan kematian K.

DC Adakami ga mau tau dan  mengatakan catatan kematian K adalah palsu

Teror DC Adakami masih terus berlanjut, mereka masih terus mengirimkan order fiktif gofood ke rumah K, meskipun K sudah meninggal dunia.

Padahal rumah tersebut sedang dijual dengan harga murah, karena rumah tsb pernah dipakai untuk bunuh diri.

Kasus ini pernah sampai di tangan kepolisian, polisi lah yang menemukan surat terakhir yang ditulis oleh K.

Di dalamnya K menulis dengan sangat jelas bahwa "Adakami telah merusak hidupnya"

Penafian : Sampai artikel ini diterbitkan belum ada tanggapan dari pihak terkait.

Pemberitaan berikut ini tidak untuk menginspirasi dan diimbau anda tak menirunya. Jika anda merasakan gejala depresi, permasalahan psikologi yang berujung pemikiran untuk melakukan bunuh diri segera konsultasikan ke pihak-pihak yang dapat membantu anda seperti psikolog, psikiater atau klinik kesehatan mental.