Mengungkap Hubungan Antara Kesehatan Mental dan Gangguan Makan
- freepik.com
Karena gangguan makan itu rumit, maka dipengaruhi oleh berbagai faktor. “Meskipun penyebab pastinya tidak diketahui, secara umum diterima bahwa kombinasi kelainan genetik, psikologis, sosio-kultural dan/atau lingkungan berkontribusi terhadap perkembangan tersebut,” dia memulai.
Dalam budaya Barat, kesuksesan dan kekayaan pribadi sering dikaitkan dengan kecantikan fisik dan tubuh langsing. Keinginan untuk sukses atau diterima dapat memicu perilaku gangguan makan.
“Di antara faktor sosial budaya dan lingkungan, media (termasuk media sosial) memiliki pengaruh terbesar terhadap masyarakat, khususnya remaja dan dewasa muda. Kelangsingan, diet berlebihan, dan penurunan berat badan dipromosikan dengan antusias,” tambahnya.
Bagaimana gangguan makan mempengaruhi kesehatan mental?
Banyak orang yang memiliki kelainan makan juga mempunyai masalah kesehatan mental lainnya, seperti depresi, kecemasan, atau penyalahgunaan zat. Masalah kesehatan mental dapat muncul sebelum, selama, atau setelah gangguan makan.
Jika hal ini terjadi bersamaan dengan gangguan makan, hal ini disebut sebagai 'kejadian bersamaan'. “Orang tersebut mungkin juga menderita konsentrasi yang buruk, sulit tidur, kesepian, harga diri yang bergantung, dan rasa percaya diri yang rendah. Dalam kasus ekstrim, hal ini dapat menyebabkan keinginan bunuh diri dan bahkan kematian,” ungkap Psikolog Samar.
Meskipun orang dengan kelainan makan sering kali menunjukkan berbagai kebiasaan dan perilaku, hidup dengan kelainan makan berarti bahwa perilaku tersebut selalu tersembunyi karena berbagai keadaan emosional seperti rasa bersalah dan malu. Hal ini dapat menyulitkan teman dan keluarga untuk mengenali tanda peringatan pada awalnya.
Ia terus menjelaskan, “Pemikiran yang tidak teratur di balik perilaku tersebut, rasa tidak aman sudah ada. Ini mungkin juga berarti bahwa gangguan ini masih dalam tahap awal, dan mungkin luput dari perhatian.