Mengungkap Hubungan Antara Kesehatan Mental dan Gangguan Makan

Hubungan Antara Kesehatan Mental dan Gangguan Makan
Sumber :
  • freepik.com

Ketika dihadapkan, seseorang mungkin mencoba menjelaskan atau mencari alasan mengenai gangguan makan atau bahkan menghindari percakapan seputar makanan dan berat badan.

Namun seiring dengan berkembangnya gangguan ini, orang-orang yang berada di dekatnya tidak akan dapat menyangkal naluri mereka bahwa ada sesuatu yang tidak beres. Jika pola makan dan berat badan mengendalikan cara hidup, kebahagiaan, dan kepuasan/kepuasan Anda, maka jangan menunggu sampai gangguan tersebut semakin parah atau memburuk.”

Faktor-faktor tertentu menghalangi orang yang menderita kelainan makan untuk mencari bantuan. Beberapa faktor penentu yang paling signifikan adalah kurangnya kesadaran, stigma, tekanan dan harapan masyarakat atau keluarga, rasa malu, rasa bersalah, kebingungan tentang pikiran, emosi, dan perilaku terkait, ketakutan akan penolakan, dan isolasi.

Pengobatan gangguan makan: Ketahui pilihannya

Mengenai psikoterapi dan pengalaman Ibu Samar di bidangnya, psikoterapi berbasis bukti seperti Cognitive Behavior Therapy (CBT) atau Enhanced Cognitive Behavior Therapy (CBT-E), Dialectical Behavior Therapy (DBT), dan terapi interpersonal dan keluarga dapat bermanfaat.

Terapi ini biasanya berkonsentrasi pada faktor pribadi (yaitu, keyakinan, pemikiran, dan perasaan pribadi yang tidak rasional dan berlebihan tentang makanan, penampilan, dan perilaku) serta faktor sosial dan interpersonal yang mungkin menyebabkan atau memperburuk gangguan makan.

“CBT juga dapat memperbaiki gejala depresi dan kecemasan. Sedangkan DBT membantu pengobatan disregulasi emosi. Penekanannya adalah pada orang-orang yang menunjukkan perilaku ekstrem sebagai respons terhadap situasi emosional.

Ini membantu pasien dalam mengelola emosi yang tidak menyenangkan atau sulit serta konflik antarpribadi, sehingga mendorong atau menanamkan perilaku sehat yang positif,” katanya.

Menjaga kesehatan fisik dan mental akan sangat membantu Anda mengatasi gangguan makan. Carilah dukungan dari teman tepercaya atau anggota keluarga yang dapat mendampingi Anda sepanjang perjalanan menuju pemulihan, selain berbicara dengan terapis atau bergabung dengan kelompok pendukung.