4 Bagian Ayam yang Paling Kotor dan Penuh Dengan Parasit
- freepik
Olret – 4 bagian ayam yang paling kotor penuh dengan parasit. Namun banyak orang yang tidak mengetahuinya. Dan masih memakannya!
Ayam adalah bahan yang selalu ada di meja. Keduanya terasa lezat. Bisa memasak berbagai macam menu dan harga yang wajar dan tidak terlalu mahal. Ini juga memiliki nilai gizi.
Tapi tahukah kamu bahwa 4 bagian ayam ini memiliki banyak parasit tersembunyi. Jika dimakan terlalu banyak bisa sangat berbahaya bagi tubuh. Oleh karena itu, kamu harus memperhatikan dan membatasi jumlah makannya.
Surat kabar VietNamNet mengutip dokter ahli Huỳnh Tấn Vũ dari Ho Chi Minh City University of Medicine and Pharmacy, menemukan bahwa 4 bagian paling kotor dari seekor "ayam" penuh dengan parasit sebagai berikut:
1. Pantat ayam
Pantat ayam itu seperti Sebuah "gudang bakteri" adalah tempat berkumpulnya bakteri.
Pada bagian ini terdapat organ limfatik yang mengandung makrofag dan juga merupakan tempat penyimpanan lemak dan kolesterol yang berbahaya bagi kesehatan yang tidak baik bagi penderita penyakit jantung koroner atau lemak dalam darah pastinya.
2. Kepala ayam
Kepala ayam merupakan sumber banyak racun dan sebaiknya tidak dimakan secara teratur. Apalagi kepala ayam mengandung kolesterol yang tinggi.
Hal ini dapat meningkatkan risiko penyakit jantung koroner. Belum termasuk banyak jenis bakteri dan virus. Semuanya tidak baik untuk kesehatan.
3. Kulit ayam
Banyak orang yang beranggapan bahwa kulit ayam kaya akan kolagen sehingga mengonsumsinya bisa membuat kulit semakin cantik. Namun nyatanya, kandungan kolagen pada kulit ayam sangat sedikit.
Tapi itu bagian yang paling banyak lemaknya. Ada juga banyak parasit dan bakteri. Makan berlebihan memang tidak baik untuk tubuh.
4. Paru-paru ayam
Sebab, bagian tersebut merupakan sistem pernapasan ayam. Oleh karena itu, banyak sekali jenis racun dan bakteri penyebab penyakit. Hal ini tergantung pada kondisi kehidupan ayam.
Saat tertelan, tubuh mungkin terasa mual. Meski dimasak dengan suhu tinggi, namun sebaiknya tidak dimakan untuk mencegah risiko gangguan kesehatan.
Informasi yang terkandung dalam artikel ini hanya untuk tujuan pendidikan dan informasi dan tidak dimaksudkan sebagai nasihat kesehatan atau medis. Selalu konsultasikan dengan dokter atau penyedia layanan kesehatan lain yang memenuhi syarat mengenai pertanyaan apa pun yang mungkin kamu miliki tentang kondisi medis atau tujuan kesehatan.