7 Bahaya Makan Terlalu Banyak Mie Instan
- freepik
Olret – Di era kemerosotan ekonomi, Saat Anda pergi membeli makanan di pasar atau supermarket, Anda akan menemukan banyak makanan segar yang harganya naik, kenaikan 1000-5000 rupiah mungkin masih cukup untuk menanggungnya.
Tetapi ada beberapa barang yang lebih mahal dan perbedaan antara sebelum dan sesudahnya lebih tinggi dari itu. Orang-orang seperti kita saya mulai tidak sanggup menanggungnya.
Belum termasuk barang konsumsi dan utilitas lainnya, yang banyak di antaranya sudah mulai mengalami kenaikan harga. Karena itu menjadi berita besar “Mahal se-Tanah Air” sejak memasuki tahun baru beberapa hari yang lalu.
Meski begitu, ada satu jenis produk yang sudah dipastikan produsennya tidak akan dinaikkan harganya. Sampai-sampai banyak media memiliki headline yang mengatakan "kabar baik" atau "orang Indonesia bersorak", yaitu "mie instan".
Tentu saja, setidaknya itu adalah hal yang baik. Tidak semua produk lebih mahal. Namun menggunakan kata “kabar baik” atau “orang Indonesia hai” terdengar seperti kita biasa mengonsumsinya sebagai makanan pokok.
Jenis yang bisa dimakan setiap hari, 3 kali sehari, oleh karena itu merupakan kabar baik yang harus digembirakan dengan lantang. Karena tidak menaikkan harga. Atau haruskah orang kita menghindari makanan lain? Hal ini menaikkan harga dan semua orang beralih ke makan mie instan.
Sama sekali tidak! Padahal jenis makanan lainnya harganya mahal. Namun Anda tidak bisa beralih ke makan mie instan saja karena harganya yang murah! Meski banyak orang mungkin ingin makan seperti biasa. Karena rasanya yang enak, mudah disantap, atau banyak orang yang hanya perlu memakannya pada waktu-waktu tertentu saja.
Apalagi saat gaji belum dibayarkan. Namun mie instan bukanlah makanan kesehatan. Apalagi hukumannya juga banyak. Oleh karena itu, mengonsumsi mie instan bukanlah solusi terhadap masalah harga produk yang mahal. Itu bahkan bukan makanan yang harus dimakan setiap hari.