Selain Batiknya, 5 Kuliner Khas Pekalongan yang Nikmat dan Mengenyangkan

Kuliner Khas Pekalongan
Sumber :
  • google image

3. Pindang Tetel

Pindang tetel mudah didapatkan di warung-warung tenda pinggir jalan di Pekalongan terutama di Desa Ambokembang, Kedungwuni. Desa tersebut merupakan penghasil kluwek, tak heran jika hasil bumi tersebut dimanfaatkan untuk menghasilkan makanan yang rasanya begitu khas. Kluwek digabungkan dengan bumbu-bumbu lain seperti ketumbar, merica, terasi, bawang putih, bawang merah, kecap, lengkuas, serai, dan daun salam digunakan untuk mengolah tetelan daging sapi.

Kuliner ini sekilas mirip dengan rawon, yang membedakan dengan rawon adalah kuahnya lebih encer dan dagingnya lebih berlemak. Pindang tetel disajikan bersama kerupuk usek atau kerupuk yang digoreng dengan pasir. Bisa juga ditambah lontong dan sambal.

4. Garang Asem

Garang asem ialah masakan dari daging sapi dan kuah berbumbu bawang merah, bawang putih, lengkuas, cabai, dan tomat. Sebelum dimasak bersama kuah berbumbu, daging sapi direbus terlebih dahulu. Garang asem khas Pekalongan tidak menggunakan santan, melainkan gula jawa sehingga warna kuahnya kecokelatan.

Garang asem khas pekalongan terdiri dari daging sapi yang empuk, telur pindang, cabai hijau utuh, dan kuah berbumbu kluwek yang nikmat. Sup berbumbu rempah ini hampir mirip seperti pindang tetel. Harga seporsi garang asem di Pekalongan umumnya dijual mulai Rp20.000.

5. Mie So