Kisah Nyata : Misteri Pendaki Tanpa Kepala di Gunung Sumbing
- ngayap.com
Gunung sumbing memiliki beberapa pos dan memakan waktu -+8 jam sampai ke puncak Sejati, tentunya dengan catatan tak ada rintangan yang berarti. Pendakianku sendiri hannya berjumpalah 2 anggota saja berangkat dari Grobogan. Tapi waktu sampai di pos pendakian Garung, tentunya banyak pendaki lain yang akan mengiringgi perjalana biar gak kesepian.
Sekitar jam 4 sore saya dan temanku beserta pendaki lainnya meninggalkan pos garung menunju Puncak Sejati Gunung Sumbing. Perjalanan yang sangat menyenangkan ditemani udara yang sejuk, selain itu sepanjang perjalanan juga banyak para petani mengelola lahannya, Sungguh Nikmat Mana Yang Kamu Dustai.
Sekitar jam 05:30 sampai juga di pos pertama atau pos 1, keadaan sudah mulai gelap dan hawa dinggin mulai merasuki tulang belulangku. Aku dan temanku beristirahat sejenak dan tak lupa mengerjakan kewajibanku sebagai seorang muslim Sholat Maghrib.
Setelah selesai sholat dan memakan-makanan ringan akhirnya perjalan dimulai lagi. Tak lupa aku menyalakan penerang yang aku taruh dikepala agar menerangi perjalananku, jangket tebalpun aku pakai agar menguranggi rasa dinggin yang menyerang.
Sepanjang perjalana rasa dinggin pun selalu mengikutiku, tapi semuanya tak terasa karena dari kejauhan pemandangan kota seperti Temagung terlihat begitu indah. Sesampainya di pos 2, sengaja aku dan temanku tak melakukan istirahat meski banyak pendaki lain yang mengajak untuk istirahat.
Awalnya Semuanya Biasa Saja, Namun Dari Pos 2 Semuan Mulai Berubah. Rasa Dingin yang Menusuk Dada dan Menusuk Tulang.
Dari pos 2 samapai pos 3 rasa dinggin mulai terasa hebat menyerang. Selain itu kabut mulai datang alhasil jarak pandang begitu terbatas. Sepanjag perjalanan menuju pos 3 tak ada pendaki lain yang aku jumpai. Alhasil aku dan 1 temanku mempercepat langkah kaki agar segera sampai di pos 3. Sepanjang perjalan suara-suara pendaki didepanku terdengar jelas tapi saat aku kejar tak ada pendaki yang aku jumpai.