Jika Akhirnya Yang Paling Tulus Memilih Pergi, Maka Kamu Harus Mengerti
- instagram.com @brandownwoefell
Olret – Bahkan seseorang yang paling setia dan tulus padamu bisa lelah dan akhirnya memilih untuk pergi. Bukan karena dia sudah tak lagi mencintaimu, tapi justru karena dia merasa bahwa bukan dirinya yang kamu harapkan untuk hadir.
Dia lelah meyakinkanmu, bahwa dia mampu membahagiakanmu. Dia payah, karena setiap usahanya selalu kamu pandang sebelah mata. Dan akhirnya dia memilih pergi dengan membawa luka dan berharap kamu bisa bahagia tanpanya
Justru Karena Ketulusannya Mencintaimu Dia Memilih Untuk Pergi. Dia Mencintaimu Bukan Memaksamu Memilihnya
Dia pergi dengan perasaan terluka, saat semua usahanya untuk memperjuangkanmu, ternyata tidak dihargai olehmu. Dia begitu terluka dan tak tahan dengan rasa sakitnya. Hingga akhirnya pergi meskipun berat adalah jalan yang dia pilih.
Dia sadar bahwa meskipun cintanya begitu tulus dan besar untukmu, tak berarti dia harus meminta balasan yang sama. Dia tak punya hak untuk memaksamu memilihnya dan mencintainya sama seperti saat dia mencintaimu.
Apalagi Dia Juga Manusia Yang Punya Rasa Lelah, Dia Juga Butuh Diperjuangan Bukan Melulu Memperjuangkan
Untuk apa mengharapkan lebih banyak dari hubungan yang timpang. Saat dia sudah banyak memperjuangkan, tapi kamu justru tidak mau ikut berjuang dan lebih fokus pada hal lainnya. Dia tentu saja bisa lelah, dan merasa tidak kamu inginkan lagi.
Bahkan Yang Tulus Sekalipun Juga Butuh Bahagia Dan Dihargai.
Jika jalan bersamamu ternyata bukan menjadi kebahagiaan untukmu. Dia sudah cukup sabar menunggu kamu berubah, namun tak mendapatkan hasil. Dia sudah berusaha merubah dirimu dan meyakinkan kamu. Tapi ternyata tidak kamu pedulikan. Maka akhirnya dia akan berpikir jalan kebahagiaannya mungkin bukan bersamanya.
Oleh Sebab Itu, Maka Kamu Harus Mengerti Bahwa Yang Tuluspun Bisa Pergi, Jika Terus Terusan Tak Kamu Hargai Cintanya
Memang dia mencintaimu dan sangat berharap kamupun mencintainya. Namun bahkan berjuang dan bertahan itu ada batasnya. Dan dia yang berusaha tulus kepadamu pun akan lelah. Mungkin kamu memang tak bahagia dengannya, pikirnya. Atau kamu memang bukan mengharapkan dirinya. Sehingga saat dia memilih pergi, kamu harus mengerti bahwa dia sudah lebih dari cukup memperjuangkanmu. dan saatnya memperjuangkan kebahagiaannya sendiri.
Sehingga Jangan Halangi Kepergiannya. Menyesa Karena Telah Menyia-nyiakan Dia Yang Tulus. Dan Biarkan Dia Mendapatkan Kebahagiaan Sejati Tanpa Dirimu
Jangan menghalangi kepergiannya, buatlah keputusannya sebagai intropeksi dirimu, bagaimana kamu tak memperlakukan dia dengan baik. Tak bisa menghargai perjuangan dan lebih banyak menyepelekannya. Saat dia pergi, pasti kamu akan menyesal. Tapi dia juga berhak untuk bahagia dan dibahagiakan. Meski bukan bersamamu.