Bawa Bekal Ulat Sagu dan Ditertawakan :Stop Menghina Makanan dan Ajarkan Anak untuk Menghargai
- Photo on tempo.com by Gusti Tanati
Olret – Hai moms, lagi viral seorang bocah SD yang dengan percaya diridan full senyum menunjukan bekal makan siangnya kepada teman-temannya, yang menjadi sorotan adalah isi bekal makan siang yang berupa ulat sagu yang digoreng. Sontak teman-temannya pun sibuk menertawakan bekal tersebut.
Sedih ya moms, saat anak menunjukkan bekal dengan senyum tapi disambut sikap meremehkan dan cemoohan dari temannya.
Meski tidak ada yang salah dalam konsumsi ulat sagu. Bahkan dr. Reza Abdussalam, SpA dokter spesialis anak expert kumparanMom seperti dikutip dalam laman youtubenya, menjelaskan ulat sagu kaya akan protein dan berbagai asam amino esensial. Makanan yang populer jadi lauk dan aneka olahan lainnya dari Indonesia bagian Timur.
Walau cukup unik nyatanya ulat sagu masih kerap dikonsumsi masyarakat Indonesia seperti di Maluku dan Papua. Berbagai studi menyebutkan ulat sagu kaya akan protein, zat besi, lemak, kalsium dan asam amino esensial.
Bahkan sebuah studi yang dilakukan oleh Akademi Universitas Lampung mengatakan jika ulat sagu bisa mencegah malnutrisi dan stunting pada anak.
Ajarkan Adab Makan pada Anak
Sebelum mengajarkan anak untuk menghargai, mari kita Ajarkan kepada anak tentang adab-adab makan dan minum. Karena ada hikmah yang terkandung didalamnya demi kebaikan kita sendiri.
1. Mencuci tangan
2. Membaca Basmallah
3. Makan Pakai Tangan Kanan
4. Ambil Makanan yang Terdekat
5. Tidak Mencela Makanan
6. Mengucap Allhamdulilah setelah makan
Menghargai Makanan
Namun apapun bekalnya, yuk moms ajarkan anak untuk menghargai makanannya sendiri dan makanan temannya. Tanamkan pada diri anak untuk saling berbagi.
Dalam setiap bekal yang dibawa anak pasti ada cerita didalamnya.
Mengenai Selera Makan Orangtua, masing-masing orangtua pasti punya selera makan tersendiri dan biasanya anak mengikuti selera orangtua. Begitupun dengan bekal yang akan dibawa seorang anak ke sekolah pasti tidak jauh dari selera keluarga tersebut
Kemampuan Keuangan Keluarga, menu bekal juga tidakluput dari kemampuan finansial sebuah keluarga. Tidak semua keluarga berkecukupan. Ajarkan anak untuk tidak menghina apapun jenis bekal temannya, sebab dapat melukai hati temannya.
Pemahaman Orangtua Terhadap Gizi, pernah lihat bekal anak SD yang diberi nasi dan mie instan? ada yang membully dan mengejek habis-habisan orangtua yang membekali anaknya dengan lauk mie, tapi disisi lain kita harus memahami mungkin saja orangtua anak tersebut tidak memahami bahayanya. Sebab mie instan dimakan dengan nasi bagi orang Indonesia itu adalah ha yang biasa. Tidak semua ibu mendapat edukasi gizi yang memumpuni.
Kebiasaan Tradisi Sebuah Keluarga, beragam suku dan budaya tekadang juga terlihat dari pemilihan makanan. Ada keluarga yang tidak makan jenis makanan tertentu begitupun sebaliknya.
Sehingga alangkah baiknya sebagai seorang ibu kita ajarkan si kecil untuk bisa lebih menghargai apapun yang dimiliki orang lain meski terlihat aneh dimata anak, berikan penjelasan dengan bahasa yang mudah dipahami oleh anak.
Dikutip dalam laman instagram @ibupedia_id, memaparkan beberapa hal yang perlu ditanamkan pada anak hal-hal berikut ini ya moms:
• Tidak mengejek bentuk, rasa maupun bau makanan temannya
• Tidak Membandingkan dengan bekal milik sendiri
• Tidak Mengajak orang lain untuk membully bekal teman
Walau Cuma bercanda, namun bisa membuat anak minder. Dan tanpa disadari, ejekkan yang diberi masuk dalam tindakan bully. Bukan hanya itu dengan tindakan anak yang kerap menghina milik orang lain jika dibiarkan anak akan tumbuh menjadi pribadi yang sombong dan tidak memiliki empati.
So moms, semoga anak-anak kita bisa menjadi pribadi yang mampu menghargai orang lain dan pribadi yang memiliki rasa peduli kepada sesama.
Semoga bermanfaat