Memang Ayah Tak Menyusuimu, Tapi Setiap Tetesan Keringatnya Menjadi Air Susu yang Membesarkanmu

Ayah mengurus anaknya
Sumber :
  • freepik.com

sampai kadang aku melanggar kepercayaannya. ayahlah yang setia menunggu aku diruang tamu dengan rasa sangat risau, terlebih lagi sampai menyuruh ibu buat mengontak sebagian temannya buat menanyakan keadaanku, ”dimana, dan juga pula lagi apa aku diluar sana. ”

sehabis aku berumur, meski ibu yang mengantar aku ke sekolah buat belajar, namun paham kah aku, bahwa ayahlah yang berkata: ibu, temanilah anakmu, aku berangkat mencari nafkah dulu buat kita bertepatan.

disaat aku merengek memerlukan ini – itu, buat keperluan kuliahku, ayah hanya mengerutkan dahi, tanpa menolak, ia memenuhinya, dan juga pula cuma berpikir, kemana aku harus mencari uang tambahan, sedangkan itu gajiku pas – pasan dan juga pula sudah tidak ada lagi tempat buat meminjam.

disaat aku berjaya. ayah menggambarkan orang pertama yang berdiri dan juga pula bertepuk tangan untukku. ayahlah yang mengabari sanak saudara, ”anakku dikala ini sukses. ” meski kadang aku cuma mampu membelikan baju koko itu pula cuma setahun sekali. ayah bakal tersenyum dengan bangga.

dalam sujudnya ayah pula tidak kalah dengan doanya ibu, cuma bedanya ayah simpan doa itu dalam hatinya. sampai ketika nanti aku menghasilkan jodohku, ayahku bakal sangat berhati – hati mengizinkannya.

dan juga pula akhirnya, disaat ayah melihatku duduk diatas pelaminan bertepatan pasanganku, ayahpun tersenyum bahagia. kemudian pernahkah aku memergoki, bahwa ayah sempat berangkat ke balik dan juga pula menangis? ayah menangis karna ayah sangat bahagia. dan juga pula ia pula berdoa, “ya alloh, tugasku telah selesai dengan baik. bahagiakanlah putra wanita kecilku yang manis bertepatan pasangannya.

”pesan ibu ke anak buat seorang ayah”