Merantau Bukan Pilihan Tapi Keadaan yang Membuatku Jauh Dari Orang yang Kusayang

Duka Menjadi Anak Rantau
Sumber :
  • unsplash.com/@odiin

Olret – Kebersamaan merupakan hal yang sangat berharga demi kami anak rantau, terutama kebersamaan bersama keluarga. Keluarga merupakan salah satu bagian hidup yang sangat penting dan berarti. Memiliki kebahagiaan tersendiri saat berada di tengah-tengah mereka.

Namun apa daya keadaan yang harus memisahkan kami. Kesepian, kesendirian dan kerinduan adalah hal yang akrab dirasakan oleh kami anak rantau. Saat jauh dari orang tua, kami menyimpan permasalahan dan kerinduan kami sendiri tanpa harus bicara langsung pada mereka. Namun tidak pernah kami bagi keluh kesah yang terlalu berat itu.

Bila jauh dari orang tua, kami lebih memilih menceritakan hal yang baik-baik saja. Sebab kami tidak mau permasalahan mereka di tanah rantau semakin membebani pikiran mereka. hanya kebahagiaan seorang ibu dan bapak yang kami inginkan.

“ Ibu Dan Ayah, walaupun kita berjauhan. Aku berjanji sekuat tenaga akan membahagiakanmu. Doa di setiap sujudmu selalu menyertai setiap langkahku menuju kesuksesan itu, tunggu anakmu ini pulang!”

Merantau bukanlah perkara mudah. Jauh dari orang tua adalah hal yang paling sulit dijalani. Namun, berbahagialah mereka yang sedang berada di tanah rantau, semakin jauh dari orang tua, hati mereka justru semakin dekat. sempatkanlah sedikit waktu untuk menghubungi ibu.

Sejujurnya kesedihan terberat yang ada di hati anak rantau adalah jauh dari ibunya. Namun di lubuk hatinya pula, anak rantau percaya bahwa orang yang akan dia bahagiakan selain ayah adalah ibunya.

Pada saat jauh dari Ibu barulah merasakan betapa berartinya seorang Ibu. Kasih sayang nya yang selalu dirindukan. Hingga suatu saat masakan Ibulah yang kami Rindukan.Yang kami harapkan hanyalah kebahagiaan dan kesehatan ibu di kampung.

Sebab ketika pulang kembali ke tanah rantau, tidak ada yang tau apakah besok masih bisa berkumpul kembali. kebersamaan bersama keluarga begitu berarti bagi kami.

Dalam diam dan kesepian kami para perantau memiliki mimpi yang sangat besar, tentu ada pengorbanan yang sangat besar. Salah satunya rindu pada tanah kelahiran. Rindu dimana kami di besarkan. Tapi kerinduan itu masih kalah dengan rindu terbesar kami kepada seorang wanita yang begitu berharga dan berarti yaitu ibu, sosok malaikat tanpa sayap.

Saat sakit menerpa jarang kami terus terang pada orang tua. Kami tidak mau mereptkan orang tua dengan banyak keluhan. Bila ditanya mengenai kabar, kami akan selalu menjawab bahwa kami selalu sehat. Itulah yang sebenarnya ada dihati anak rantau.

Hanya orang tua hebat yang merelakan anaknya pergi merantau. Orang tua tahu bahwa sangat berat melepaskan anaknya pergi ke tanah orang. Tapi disitulah kehebatan orang tua, melepaskan anaknya untuk mendapatkan pengalaman yang lebih baik dibandingkan tinggal bersamanya.