Istri Lelah Itu Bukan Butuh Diceramahi, Apalagi Di Hakimi. Tapi, Dia Butuh Suaminya Peduli

Olret – Saat istrimu lelah, mengabaikan pekerjaan rumah tangga, hingga tidak semangat mengurus anak-anak. Dia justru akan semakin merasa lelah, stress dan depresi, jika kamu hanya memberikan ceramah, apalagi sampai menghakiminya.
Menganggap dirinya sebagai istri yang tidak becus dan tidak berguna atau terlalu lebay karena terlalu capek saat mengurus anak dan pekerjaan rumah tangga.
Padahal, dia memang sangat lelah dan sebenar-benarnya lelah. Bahkan, untuk beberapa ibu muda, sampai mengalami baby blues atau depresi pasca melahirkan. Sebab memang sudah menjadi fakta, mengurus anak bukan pekerjaan yang mudah. Ditambah lagi, dengan mengurus rumah dan rasa sakit pasca melahirkan yang belum benar-benar sembuh.
Oleh sebab itu, sebagai suami dan bapak, mengertilah. Mengertilah bahwa istrimu saat lelah hati dan pikirannya sama sekali tidak membutuhkan ceramah atau penghakimanmu. Mengertilah, bahwa dia pun tidak senang saat melihat banyak pekerjaan yang belum selesai dan terbengkalai.
Mengertilah, dia hanya ingin memberikan yang terbaik untukmu dan anak-anakmu. Dan, mengertilah, dia hanya ingin kamu peduli dan mau mengerti betapa lelahnya dirinya.
Istrimu Bukan Tak Sayang Pada Dirimu Atau Anak-Anakmu. Tapi, Dia Hanya Manusia Biasa Yang Bisa Merasakan Lelah. Apalagi Lelahnya Bukan Saja Stamina, Tapi Hati Dan Pikiran Sekaligus Secara Bersamaan

Ilustrasi suami istri
- https://www.pexels.com/@Vera-Arsic-304265
Jika kamu menganggap mengurus anak, disambi mengerjakan pekerjaan rumah tangga belum lagi rasa sakit pasca melahirkan itu adalah pekerjaan yang mudah. Cobalah sesekali kamu yang melakukan semua pekerjaan itu.
Hitung-hitung, juga membiarkan istrimu rehat sejenak dan sambil menyembuhkan diri. Agar kamu tahu, bagaimana lelahnya seorang istri saat mengurus semuanya dalam waktu yang bersamaan dan tahu bahwa ternyata pekerjaan rumah tangga itu tidak ada habisnya.
Sehingga, kamu akan menyadari, bahwa saat istrimu lalai dalam mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Rumah masih dalam keadaan berantakan saat kamu pulang ke rumah.
Itu bukan karena istrimu tak sayang atau tak ingin melayanimu. Tapi, dia juga manusia biasa, sama seperti dirimu, yang bisa lelah dan penat pada pekerjaan rumah tangga.
Istri Perasa, Apa-Apa Di Masukkan Hati. Sehingga, Lebih Baik Jangan Menceramahi atau Menegur, Apalagi Menghakimi. Jika Kamu Tak Tahu Seberapa Besar Lelahnya Istrimu, Diam Saja.
Jangan bohongi istri
- google image
Jangan sedikit sedikit mengeluh atau menuntut istrimu harus seperti ini dan itu. Kamu memang suaminya, tapi bukan berarti kamu bisa mendikte hidupnya. Dia juga bisa berpikir apa dan bagaimana yang terbaik untuk kalian dan keluarga yang kalian bina bersama.
Apalagi wanita itu makhluk perasa, sehingga kata-katamu apalagi yang menyakitkan pasti akan dimasukkan dalam hatinya. Mengendap, dan jika dibiarkan terlalu lama akan menjadi stress dan depresi yang akut dan membahayakan mental.
Sehingga, saat kamu menemukan ada yang salah. Ada yang tidak beres, lebih baik turun tanganlah secara langsung dengan tindakan, yaitu dengan membantu pasangan.
Stop dulu segala perkataan yang mungkin akan menyakiti hati istrimu.
Tidak Ada Yang Paling Diinginkan Istri Saat Sedang Lelah dan Kerepotan Adalah Perhatian Suaminya. Suaminya Peduli Sama Saja Sedang Me-Recharge Energi Istri Kembali
Ridho Suami Surga Istri
Mengurusi pekerjaan luar rumah dan bekerja mengais rezeki untuk keluarga memang melelahkan. Namun, jangan lupa pula, bagaimana istrimu yang harus bekerja sepanjang hari, memastikan rumah, anak dan dirimu nyaman di dalamnya. Sehingga, saat ada kesempatan untuk menunjukkan kepedulianmu pada istrimu. Jangan ragu untuk mengerjakannya
Sesekali pula, ajak istri dan keluarga liburan atau membelikan oleh-oleh untuk keluarga sebagai sarana refreshing dan bentuk kepeduliaanmu. Sebab, saat kamu peduli, istri akan merasa senang dan bahagia. Energinya pun akan terkumpul kembali, untuk lebih semangat mengurus dirimu dan keluarga kecilmu.
Ringan tanganlah sebagai seorang suami, sering membantu istri dalam segala pekerjaannya. Saling membahu satu sama lain agar tidak ada yang merasa terzalimi. Toh, jika keluargamu bahagia dan Samawa, kamupun akan merasa senang dan puas melihatnya.