Nurman: Pengusaha Sukses di Balik Sepatu Kulit Ceker Ayam yang Mendunia

Nurman Farieka
Sumber :
  • Instagram

Olret –Siapa sangka, limbah ceker ayam yang selama ini dianggap tidak berguna bisa disulap menjadi produk fashion yang unik dan bernilai tinggi.

Nurman Farieka Ramdhany, seorang pemuda Indonesia, berhasil menciptakan inovasi revolusioner dengan mengubah kulit ceker ayam menjadi sepatu berkualitas internasional.

Melalui merek Hirka, ia tidak hanya memberikan solusi atas masalah limbah, tetapi juga membuka peluang bisnis baru yang berkelanjutan.

Melihat bahwa Indonesia sebagai negara dengan konsumsi daging ayam yang tinggi, menghasilkan limbah ceker ayam dalam skala besar yang seringkali berakhir di tempat pembuangan sampah dan mencemari lingkungan, serta dianggap tidak berguna.

Nurman justru terinspirasi untuk menciptakan produk yang tidak hanya bernilai ekonomis, tetapi juga ramah lingkungan.

Ide untuk membuat suatu produk dari kulit ceker ayam sebenarnya sudah muncul sejak 15 tahun lalu. Namun, baru pada tahun 2015,

Nurman mulai serius mengembangkan ide tersebut. Setelah melalui berbagai eksperimen dengan bahan-bahan lain, akhirnya ia menemukan bahwa kulit ceker ayam memiliki tekstur dan kekuatan yang unik, sehingga cocok dijadikan bahan dasar sepatu.

Untuk mewujudkan idenya, Nurman berkolaborasi dengan Jaja, seorang ahli dalam bidang pengolahan kulit.

Bersama-sama, mereka mengembangkan teknik khusus untuk mengolah kulit ceker ayam sehingga menjadi bahan yang lentur dan tahan lama.

Proses pengolahan yang panjang dan kompleks ini membutuhkan ketelitian dan keahlian yang tinggi.

Hasil dari karyanya tidak hanya membawa kesuksesan baginya, tetapi juga menjaga lingkungan dengan mengolah limbah menjadi produk yang bernilai.

Keberhasilan Nurman dalam menciptakan sepatu kulit ceker ayam tidak hanya membuatnya meraih penghargaan SATU Indonesia Awards 2019 dari PT ASTRA INTERNASIONAL Tbk., di bidang kewirausahaan.

Namun juga membuka mata dunia akan potensi dari limbah organik.

Penghargaan ini juga membuka peluang bagi Nurman untuk semakin memperkenalkan Hirka pada Masyarakat luas.

Terlebih kulit ceker ayam memiliki beragam pola, Nurman juga berencana membuat produk lainnya, seperti dompet, gantungan kunci dan aksesosris lainnya.

Dengan kesempatan ini dia berharap adanya inovasi menggunakan kulit ceker ayam sebagai bahan baku bisa menjadi alternatif untuk mengurangi jumlah limbah yang berakhir di tempat pembuangan sampah.

Inovasi ini juga dapat mengurangi permintaan terhadap kulit hewan eksotis yang seringkali diperoleh melalui praktik perburuan ilegal.