Dilakukan AG, Inilah 5 Alasan Remaja Mudah Melakukan Seks Bebas
- freepik.com
Orlet - Masih terus bergulir kasus penganiayaan terhadap David Ozora yang dilakukan oleh Mario Dandy diduga karena seorang perempuan berinisial AG.
Melansir dari Viva.co.id fakta baru terungkap bahwa AG yang baru berusia 15 tahun tersebut telah melakukan hubungan layaknya suami istri dengan sang kekasih Mario Dandy sebanyak lima kali.
Kasus ini tentu menjadi perhatian seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Mirisnya lagi anak di bawah umur melakukan seks bebas yang notabenenya memiliki resiko berbahaya bagi mental dan kesehatan tubuh alias bisa terkena penyakit menular seksual.
Lalu, apakah penyebab anak remaja kerap terjebak pergaulan bebas yang merugikan tersebut. Mari kita bahas bersama.
1. Pikiran Teracuni Pornografi
Mengutip dari Yankes.kemkes.go.id pornografi dapat merusak otak khususnya pada bagian PFC (Pre Frontal Cortex), PFC adalah kontrol di area kortikal pada otak bagian depan yang mengatur fungsi kognitif dan emosi. Sehingga dapat mengacaukan kehidupan.
Anak di bawah umur yang terlalu sering menonton blue film, membaca cerita berbau pornografi, membuat ia merasa sangat penasaran hingga ingin praktek sebelum waktunya. Padahal jelas aturan di dalam agama apapun zina itu dilarang keras.
Alhasil saking inginnya mereka akan melakukan berbagai cara agar mencapai tujuannya termasuk dengan melakukan seks bebas bersama kekasihnya.
2. Termakan Bujuk Rayu
Lelaki dominan pada pikirannya sedangkan wanita lebih menurutkan perasaan. Didorong keinginan kuat untuk merasakan kenikmatan seperti yang disaksikan dalam film-film dewasa, maka lelaki akan melancarkan berbagai aksi supaya tujuannya tercapai.
Berdasarkan pengalaman pribadi penulis yang pernah menjadi anak magang di salah satu Kejaksaan Negeri, apabila terdapat kasus persetubuhan anak di bawah umur pola yang dilakukan pelaku adalah sama yaitu mengatakan akan bertanggung jawab jika terjadi kehamilan, jika perempuan menolak ia akan bilang bahwa si gadis tidak mencintainya. Kalau cinta dan sayang harusnya mau membuktikannya dengan berhubungan badan. Jika tetap menolak maka si lelaki akan bersikap mengabaikan.
Bagaimana pihak perempuan? Karena rasa suka dan cinta yang buta maka ia akan terjebak dalam bujuk rayu lelaki. Perlahan ia mulai menuruti kemauan sang kekasih hanya agar ia tidak ditinggalkan dan tetap diperhatikan. Padahal dalam banyak kasus setelah mendapatkan apa yang dia mau pihak lelaki suka lari dari tanggung jawab.
3. Circle Pergaulan yang Terlalu Bebas
Kurangnya pengawasan orang tua menjadi salah satu penyebab awal anak remaja terlalu bebas dalam bergaul. Memberikan kepercayaan penuh pada anak bukan berarti membebaskannya tanpa memberikan arahan tepat dan mengetahui dengan siapa saja anak berteman itu perlu.
Orang tua harusnya menjadi sahabat terbaik bagi anak sehingga ia lebih nyaman bercerita tentang apa saja termasuk masalah yang sedang ia hadapi kepada orang tua bukan kepada orang lain yaitu sahabat karibnya yang belum tentu akan memberikan solusi bijak melainkan malah sesat. Seperti mengalihkan masalah pada hal-hal negatif antara lain dugem, meminum-minuman keras, seks bebas, perkelahian dan lain-lain.
4. Alasan Takut Kehilangan
Ketika rasa cinta telah mendarah daging, logika menjadi tumpul. Kehilangan harta berharga yang seharusnya dipersembahkan untuk suami malah hilang percuma untuk kekasih yang belum tentu mencintai sepenuh hati akan tetapi hanya mengedepankan nafsu sesaat.
Kehilangan orang yang mengaku menyayangi kita namun mengajak pada hal-hal buruk justru merupakan berkah. Cinta tidak dibuktikan dengan menyerahkan mahkota perempuan sebelum saatnya tiba melainkan memuliakan dengan jalan menikah.
5. Tidak Takut Konsekuensi
Kemungkinan terbesar ketika melakukan free seks adalah terjadinya kehamilan di luar pernikahan. Lebih parahnya lagi jika sampai melakukan aborsi. Selain berbahaya yaitu mengakibatkan pendarahan yang berujung kematian juga merupakan dosa besar.
Tak hanya itu, cibiran dan cemoohan akan datang bertubi-tubi. Bisa terkena masalah kesehatan organ reproduksi akibat berganti-ganti pasangan seks. Namun tampaknya semua konsekuensi tersebut tidak diambil pusing bagi para remaja yang terlanjur melakukan perbuatan melampaui batas tersebut.
Demikianlah lima alasan yang membuat remaja melakukan seks bebas. Hendaknya kita perlu berhati-hati agar dijauhkan dari pergaulan yang tidak berfaedah.