Waspada! 6 Macam Silent Killers yang Pelan-pelan Menghancurkan Pernikahan
- https://www.pexels.com/@Sagar-Kumar-3553562
Orlet - Semua orang pasti menginginkan pernikahan yang bahagia. Bisa langgeng hingga maut memisahkan. Saling menyayangi satu sama lain terlepas seberapa lama telah mengarungi bahtera rumah tangga, diharapkan rasa cinta terus bertumbuh setiap harinya.
Namun, ada beberapa alasan pernikahan harus berujung pada perceraian yang menyakitkan. Sebabnya dapat bermacam-macam tak terkecuali akibat perbuatan buruk pasangan.
Bukan cuma masalah kesehatan seperti hipertensi, kanker, diabetes tipe 2, penyakit arteri koroner, hepatitis yang dijuluki sebagai silent killer, akan tetapi lima perilaku berikut ini yang dikutip dari @duniaparentingdotid merupakan penyebab hancurnya pernikahan secara perlahan. Mau tahu? Baca sampai selesai ulasan di bawah ini.
1. Silent Sloth
Dalam budaya dan tradisi masyarakat kita, banyak yang menganut prinsip bahwa urusan domestik rumah tangga adalah pekerjaan istri. Sampai mengurus anak pun merupakan kewajiban istri. Suami cukup bertugas mencari nafkah.
Tak jarang, apabila ada seorang suami yang membantu pekerjaan rumah tangga mulai dari menyapu, mengepel, mencuci baju dan piring, memasak, bahkan momong anak dipandang aneh. Hingga keluar kalimat:
"Istrinya mana, kok kamu yang ngerjain urusan rumah?"
"Ibunya mana, anak kok sama bapaknya?"
Pandangan salah kaprah semacam itu perlu diluruskan. Suami istri harus saling bekerja sama meringankan pekerjaan rumah bukan memperlakukan secara diam membebankan tugas domestik kepada satu orang saja.
Maka, beruntunglah kalian jika memiliki suami yang tidak gengsi melakukan pekerjaan rumah dan urusan mengurus anak dilakukan berdua.
2. Silent Scrolling
Memang zaman sekarang banyak kegiatan yang tidak lepas dari gadget. Scrolling sosial media demi pekerjaan atau sekedar mencari hiburan.
Namun, alangkah baiknya memberikan waktu sejenak lepas dari gawai saat sesi berbincang hangat dengan pasangan berlangsung.
Mendiamkan pasangan karena lebih sibuk dengan smartphone bisa menyebabkan pasangan merasa kurang diperhatikan dan dihargai keberadaanya. Jika perilaku ini terus dipelihara siap-siap pertengkaran bisa saja meledak.
3. Silent Spending
Menghabiskan uang secara diam-diam tanpa memberi tahu pasangan kalian dapat menimbulkan rasa jengkel, marah, kesal.
Setelah menikah, kejujuran perihal keuangan sangat penting untuk mencapai tujuan finansial keluarga. Hindari menggunakan uang diluar budget yang sudah ditentukan bersama. Kalaupun terpaksa karena keadaan, selalu bilang kepada pasangan secara terbuka.
4. Silent Solidarity
Merawat cinta dalam pernikahan adalah komitmen bersama untuk mewujudkannya. Perasaan nyaman satu sama lain harus dimiliki sepasang suami istri jika ingin rumah tangganya awet. Caranya tentu dengan tetap menjalin kemesraan meski telah memiliki buah hati.
Jangan ragu meluangkan waktu untik nge-date sama pasangan. Jangan menganggap lumrah bahwa pernikahan sudah lama jadi tidak perlu banyak menghabiskan waktu berdua. Padahal kita sangat membutuhkan hal tersebut demi tetap saling menyayangi dengan pasangan.
5. Silent Nights
Obrolan random sebelum tidur, sekedar bercanda dan saling menggoda, rutin melakukan pillow talk sejenak sebelum istirahat malam atau bahkan melakukan hubungan suami istri dapat mempererat jalinan kasih kalian, supaya relasi hubungan tidak anyep.
6. Silent Socializing
Interaksi diam-diam dengan lawan jenis baik itu secara langsung maupun melalui sosial media dapat memicu terjadinya perselingkuhan.
Berawal dari sekedar memberikan tombol like, tergoda untuk berkomentar lalu mencoba semakin jauh mengarah pada inbox hingga terperosok jauh melakukan pertemuan diam-diam, timbul perasaan nyaman berakhir di ranjang.
Sungguh tipu daya setan demi memisahkan ikatan suci pernikahan sangat berbahaya. Apabila iman kita goyah maka seluruh kehidupan kita akan menemui titik hancur.
Demikianlah pembahasan mengenai silent killer yang dapat membuat rumah tangga menjadi rusak. Sebelum terlambat segera perbaiki mulai dari sekarang.