Berujung Bangkrut, Inilah 4 Kesalahan Finansial Yang Sering Dilakukan Saat Memulai Bisnis Sendiri
- freepik.com
Olret – Berujung Bankrut, Inilah 4 Kesalahan Finansial Yang Sering Dilakukan Saat Memulai Bisnis Sendiri
Siapapun pasti berharap bisa memulai usahanya sendiri. Selain terbebas dari aturan pekerjaan, punya usaha sendiri juga membuat kamu bisa lebih bebas mengatur jam kerja, mengerjakan pekerjaan yang disukai, bahkan menentukan besaran penghasilan yang diperoleh.
Namun, ternyata memulai bisnis atau usaha sendiri tak semudah membalikkan telapak tangan. Meski. kamu punya modal yang cukup, bakat serta kemampuan, jika membuat beberapa kesalahan finansial juga bisa berujung bangkrut atau merugi.
Karena itu, pahami 4 kesalahan finansial yang sering dilakukan saat memulai bisnis sendiri itu dan hindari sebaik mungkin.
1. Tidak Membedakan Pendapatan dan Keuntungan
Kesalahan pertama yang dilakukan pebisnis pemula adalah tidak membedakan pendapatan dan keuntungan. Padahal pendapatan bisa dibilang mencakup pendapatan kotor, sebab belum dihitung dengan total pengeluaran dan keuntungan yang diperoleh.
Belum lagi kamu juga harus memperhitungkan pula jumlah pajak penghasilan yang harus dibayarkan setiap 3 bulan sekali.
Jadi bedakan pendapatan dan keuntungan. Caranya mengurangi total pengeluaran perusahaan dari jumlah pendapatan selama periode tertentu (entah itu setiap sebulan sekali, kuartal, atau bahkan setahun sekali).
Kemudian menjadikan perhitungan keuntungan itu sebagai landasan berkembang atau tidaknya usaha atau bisnismu. Jika grafik keuntungan bergerak naik, tanda bisnismu aman menuju sukses.
2. Tidak Mengoptimalkan Keuntungan Jangka Panjang
Sebagai pebisnis, kamu harus waspada pada segala kemungkinan yang akan terjadi. Karena itu, selain mengoptimalkan keuntungan jangka pendek, kamu juga harus memikirkan keuntungan jangka panjang. Sehingga bisnis kamu akan terselamatkan saat mendapatkan masalah yang cukup besar, misal pandemi seperti beberapa tahun lalu.
Berhati-hati dalam menghabiskan sumber daya modal, lakukan investasi dan pelajari konsep keuntungan dan cara memprioritaskan keuntungan di atas pengeluaran. Jadi keuntungan jangka pendek, kesuksesan jangka panjang, dan pertumbuhan penghasilan yang terukur serta berkelanjutan bisa seimbang.
3. Membekukan Uang
Menyimpan uang hasil keuntungan memang hal yang baik. Tapi seorang pebisnis tidak akan membiarkan uangnya "beku atau tidak bekerja". Sebab uang dapat diputar kembali untuk lebih mensukseskan usaha, membangun bisnis baru atau keuntungan jangka panjang.
Apalagi Inflasi akan terus menggerogoti nilai uangmu. Jadi, makin lama kamu membiarkan uang itu tersimpan dalam waktu yang lama di rekening bank makin berkuranglah nilai dari uang itu.
Nah, salah satu cara membuat uang tetap bekerja dan menghasilkan adalah dengan melakukan investasi. Seperti untuk bisnismu sendiri, properti, saham, reksa dana, dana pensiun, peer to peer lending, dan mata uang kripto. Kamu bisa mempelajari cara membuat uang tetap bekerja dan menghasilkan passive income tanpa kehilangan fokus pada bisnismu sendiri.
4. Konsumtif Berlebihan
Seorang pebisnis harus memastikan perputaran uangnya benar-benar berjalan ke arah yang benar. Jangan hanya karena keuntungan yang diperoleh cukup besar, lalu kamu menghabiskannya untuk berfoya-foya begitu saja.
Jadi, buatlah anggaran yang tepat. Hitung semua pengeluaran, pendapatan dan keuntungan serta jatah untuk investasi atau mengembangkan usaha kembali dengan teliti. Jangan terlalu konsumtif, menimbun hutang kartu kredit dan membiarkan pengeluaran membengkak tanpa terkontrol.
Olret – Berujung Bankrut, Inilah 4 Kesalahan Finansial Yang Sering Dilakukan Saat Memulai Bisnis Sendiri
Siapapun pasti berharap bisa memulai usahanya sendiri. Selain terbebas dari aturan pekerjaan, punya usaha sendiri juga membuat kamu bisa lebih bebas mengatur jam kerja, mengerjakan pekerjaan yang disukai, bahkan menentukan besaran penghasilan yang diperoleh.
Namun, ternyata memulai bisnis atau usaha sendiri tak semudah membalikkan telapak tangan. Meski. kamu punya modal yang cukup, bakat serta kemampuan, jika membuat beberapa kesalahan finansial juga bisa berujung bangkrut atau merugi.
Karena itu, pahami 4 kesalahan finansial yang sering dilakukan saat memulai bisnis sendiri itu dan hindari sebaik mungkin.
1. Tidak Membedakan Pendapatan dan Keuntungan
Kesalahan pertama yang dilakukan pebisnis pemula adalah tidak membedakan pendapatan dan keuntungan. Padahal pendapatan bisa dibilang mencakup pendapatan kotor, sebab belum dihitung dengan total pengeluaran dan keuntungan yang diperoleh.
Belum lagi kamu juga harus memperhitungkan pula jumlah pajak penghasilan yang harus dibayarkan setiap 3 bulan sekali.
Jadi bedakan pendapatan dan keuntungan. Caranya mengurangi total pengeluaran perusahaan dari jumlah pendapatan selama periode tertentu (entah itu setiap sebulan sekali, kuartal, atau bahkan setahun sekali).
Kemudian menjadikan perhitungan keuntungan itu sebagai landasan berkembang atau tidaknya usaha atau bisnismu. Jika grafik keuntungan bergerak naik, tanda bisnismu aman menuju sukses.
2. Tidak Mengoptimalkan Keuntungan Jangka Panjang
Sebagai pebisnis, kamu harus waspada pada segala kemungkinan yang akan terjadi. Karena itu, selain mengoptimalkan keuntungan jangka pendek, kamu juga harus memikirkan keuntungan jangka panjang. Sehingga bisnis kamu akan terselamatkan saat mendapatkan masalah yang cukup besar, misal pandemi seperti beberapa tahun lalu.
Berhati-hati dalam menghabiskan sumber daya modal, lakukan investasi dan pelajari konsep keuntungan dan cara memprioritaskan keuntungan di atas pengeluaran. Jadi keuntungan jangka pendek, kesuksesan jangka panjang, dan pertumbuhan penghasilan yang terukur serta berkelanjutan bisa seimbang.
3. Membekukan Uang
Menyimpan uang hasil keuntungan memang hal yang baik. Tapi seorang pebisnis tidak akan membiarkan uangnya "beku atau tidak bekerja". Sebab uang dapat diputar kembali untuk lebih mensukseskan usaha, membangun bisnis baru atau keuntungan jangka panjang.
Apalagi Inflasi akan terus menggerogoti nilai uangmu. Jadi, makin lama kamu membiarkan uang itu tersimpan dalam waktu yang lama di rekening bank makin berkuranglah nilai dari uang itu.
Nah, salah satu cara membuat uang tetap bekerja dan menghasilkan adalah dengan melakukan investasi. Seperti untuk bisnismu sendiri, properti, saham, reksa dana, dana pensiun, peer to peer lending, dan mata uang kripto. Kamu bisa mempelajari cara membuat uang tetap bekerja dan menghasilkan passive income tanpa kehilangan fokus pada bisnismu sendiri.
4. Konsumtif Berlebihan
Seorang pebisnis harus memastikan perputaran uangnya benar-benar berjalan ke arah yang benar. Jangan hanya karena keuntungan yang diperoleh cukup besar, lalu kamu menghabiskannya untuk berfoya-foya begitu saja.
Jadi, buatlah anggaran yang tepat. Hitung semua pengeluaran, pendapatan dan keuntungan serta jatah untuk investasi atau mengembangkan usaha kembali dengan teliti. Jangan terlalu konsumtif, menimbun hutang kartu kredit dan membiarkan pengeluaran membengkak tanpa terkontrol.
Selain masalah finansial, kebangkrutan juga bisa terjadi saat kamu sendiri tidak bisa/belajar untuk menjadi leader (bos) dalam usahamu.
Jadi belajarlah menghargai kemampuan diri sendiri, kemampuan bawahan atau staff, bangun relasi yang baik dan ciptakan reputasi yang bagus. Sehingga klien maupun staff bisa mempercayai dirimu sepenuhnya.