Tahun Ini Begitu Kosong

Ilustrasi Kesakitan
Sumber :
  • Pixabay/HolgersFotografie

Olret

Aku Kalah

Lagi, aku kalah dalam pertarungan melawan iblis

Dengan berlumur darah, semua sesalku hanya menyisakan sesak

Lagi, aku kembali menyalahkan setan atas semua salahku Dengan napas memburu, semua hanya membuatku berteriak dalam hening

Harusnya, jika aku memenangkan pertempuran itu, kini pintu rumahku telah diketuk

Harusnya jika aku mampu bertahan, kau telah berada dalam pelukku

Aku memohon dan terus memohon

Jangan pergi Tetaplah datang Aku mohon

Kali ini aku tidak akan kalah lagi, semoga

Memenangkan Laga dengan Iblis

Memenangkan laga dengan iblis saja belum cukup, ternyata

Aku harus menyingkirkan mendung

Menghalau ingin

Menahan ucap

 

Diam

Diam

Diam

 

Tanpa kata

Tanpa perintah

 

Tahun Ini Terasa Begitu Kosong

Sedikit terlambat bukan pertanda lupa

Aku ingat, tentu saja

Namun, aku masih meramu kata

Memintal kenang

Angka yang tercetak, mungkin sedikit memberatkan

Pundakmu kerap kali merosot

Bibir tak selalu merekah

Langkahmu seringkali gontai Hanya karena sebuah kata tanya

Tahun ini terasa sangat berbeda Aku tau, kau jemu dengan kata lelah

Ingin didekap

Ingin bersua

Ingin mengenggam

Tahun ini terasa begitu kosong

Aku tau, bagi beberapa orang, ulang tahun bukan

penanda cita Tak ingin bertemu Tak ingin bersapa Tak ingin berkunjung

Tahun ini menjadikan kita lebih banyak melempar asa

Ingin bergegas Ingin merayakan

Ingin dijawab

Ya, aku terlalu paham

Dengan segala sekat yang hadir di antara kita

Kuucap doa dan selamat untukmu

Jangan takut

Jangan berdiam

Jangan menangis

Mengapa Aku Baru Mengenalnya Sekarang

Akhir-akhir ini, aku sering berpikir

Mengapa aku baru mengenalnya sekarang? Mengapa aku baru nyadarinya sekarang? Di saat dunia menganggapnya hilang, aku baru mengklaim dia sebagai sesuatu yang pantas untuk ada di sini

Di bumi, di tengah banyaknya orang-orang putus asa

Bagiku, dia memang seperti energi yang meletup-letup

Lantas, aku lagi-lagi berpikir

Mengapa energi itu baru kutemukan sekarang?

Terlambat?

Ah mungkin aku memang payah dalam hal ini

Keping Demi Keping 

Keping demi keping ini terkumpul Potongan acak ini kususun agar bisa kupahami

Lambat laun, aku menjadi kelewatan Menabrak batas yang tak boleh kulanggar

Aku menarik langkah mundur

Meski rasa penasaran akan cerita itu tetap mengepung

Terlalu banyak yang kulewatkan membuatku semakin terlihat konyol

Tak jarang aku ingin mentertawakan diri Namun, cerita ini memang terlalu menarik untuk kutinggalkan Yah, aku masih ingin menatap Terlalu ingin mendengar

Berulang dan berulang

Ceritakan semuanya padaku