Hari Batik Nasional : Bukan Hanya Simbol Namun Masterpiece Yang Memukau

Hari Batik
Sumber :
  • https://images.app.goo.gl/Y6QjCz31APTeovzLA

Olret –Pada 2 Oktober 2009 UNESCO mengakui batik sebagai Masterpieces of The Oral and Intangible Heritage of Humanity (Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Non-benda).

Adalah presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono, kemudian yang menetapkan 2 Oktober sebagai Hari Batik Nasional.

Hari Batik Nasional bukan sekadar momen untuk mengenakan batik, tetapi juga sebuah pengingat mendalam tentang jati diri bangsa yang terajut dalam setiap helaian kain batik.

Mencintai batik bukan hanya soal melestarikan budaya yang diwariskan dari generasi ke generasi, tetapi lebih dari itu, ia adalah cermin dari identitas bangsa Indonesia yang kaya, beragam, dan penuh makna.

Mari kita lestarikan batik

Seperti yang kita lihat sekarang, batik memang selalu dikenakan para petinggi negeri ini di berbagai acara resmi atau tak resmi. Sangat elegan.

Begitu pun batik juga menjadi seragam PNS.

Anak-anak sekolah pun mengenakannya sebagai seragam.

Dengan Hari Batik Nasional maka kita diingatkan lagi untuk tetap menjaga warisan yang sangat berharga ini.

Mau ke undangan, ke pesta ulangtahun, acara lainnya mari kita jaga terus menggunakan batik.

Karena itu warisan kita. Bahkan batik juga sangat digemari oleh dunia.

Batik bukan hanya produk budaya, tetapi bagian dari perjalanan sejarah dan perjuangan bangsa. Setiap motif batik membawa kisah, filosofi, dan nilai-nilai luhur yang terpatri dalam kehidupan masyarakat.

Batik mewakili Indonesia di mata dunia, menjadi simbol keunikan dan kekayaan budaya yang tak ternilai. Ketika kita mengenakan batik, kita tidak hanya memakai sehelai kain; kita membawa warisan leluhur yang sarat makna. Batik adalah pengingat bahwa kita memiliki jati diri yang kuat, yang harus dijaga dan dihargai.

Momentum hari batik nasional bukan sekadar perayaan, melainkan kesempatan untuk merenungkan bagaimana kita bisa terus mencintai dan melestarikan batik sebagai bagian dari identitas bangsa yang tak lekang oleh waktu.

Mencintai batik adalah mencintai Indonesia, dalam keberagaman dan kekayaannya. Kini saatnya kita bangkit, mempopulerkan batik di dalam dan luar negeri, dan melindungi warisan budaya ini dari klaim pihak lain. Batik adalah kita, dan kita adalah batik.