Perjuangan Isna Mansuuroh, Tokoh Penggerak KBA Banyunganti Kidul Kaliagung Sangat Menginspirasi

Isna Mansuuroh, S.Pd, M.Pd
Sumber :
  • foto pribadi Isna Mansuuroh

Olret – KBA berjalan karena adanya peran seseorang dibaliknya bersama rekan-rekan seperjuangan. Kali ini kita akan mengenal lebih jauh mengenai tokoh penggerak KBA Bayunganti Kidul Kaliagung. Beliau bernama Isna Mansuuroh, S.Pd, M.Pd. 

Perempuan kelahiran Yogyakarta, 5 September 1970 tersebut merupakan seorang single parent sejak sekitar 7 tahun yang lalu. Beliau merupakan seorang guru yang selalu belajar membekali dirinya dengan ilmu-ilmu baru. 

"Kebetulan saya juga ditunjuk oleh sekolah sebagai petugas UKS, saya cari pedoman untuk UKS sekolah yang sehat itu seperti apa. Ditambah lagi jabatan sebagai koordinator pokja lingkungan, saya juga cari sekolah peduli lingkungan itu kayak apa. Akhirnya ketemu dengan program Adiwiyata. Setelah itu, sekolahan kami ikut dalam program Adiwiyata sekitar tahun 2009," ujar ibu empat orang anak tersebut. 

Dari program di atas, perlahan melangkah setapak demi setapak hingga pada tahun 2013 bisa mencapai titik tertinggi yaitu Adiwiyata Mandiri. Beliau menceritakan bagaimana awal mula terbentuknya KBA Banyunganti Kidul Kaliagung

"Ada kegiatan di Gunung Kidul, pembentukan awal HPAI yang diprakarsai oleh Astra. Kebetulan saya juga diundang di situ untuk mewakili dari Kulon Progo. Dari situ, dapat undangan lagi ke pulau pramuka. Di pulau pramuka dimulai deklarasi pembentukan HPAI. Kebetulan saya juga yang diminta maju ke depan untuk mengkoordinir DIY. Kemudian terbentuklah HPAI di Kulon Progo maupun di kota Jogya," ungkap Isna. Slogan HPAI adalah Sinergi, satu aksi, untuk bumi. 

Dari HPAI (Himpunan Penggiat Adiwiyata Indonesia) yang kegiatannya untuk mengajak sekolah ikut serta dalam program Adiwiyata atau sekolah peduli lingkungan dan saat itu yang mengurusi ada Ita dan Budi, akhirnya diperkenalkan dengan generasi KBA. Isna Mansuroh turut mendaftar masuk kelas generasi KBA. 

"Saya sebenarnya mencoba untuk woro-woro, saya mengajak teman-teman se-DIY (Daerah Istimewa Yogyakarta) untuk ikut serta di situ. Tapi, karena yang namanya baru awal, orang masih meraba-raba. Kebetulan yang mau saya ajak hanya yang dari Kroco, Pengasih, Pak Sugi itu mau ikut serta dalam program generasi KBA," kenang wanita yang tinggal di Banyunganti Kidul RT. 30 RW. 15, Kaliagung, Sentolo, Kulon Progo tersebut.

Proses perjuangan yang cukup panjang dilalui Isna Mansuuroh akhirnya berbuah manis. Sekitar tahun 2022 kampung Banyunganti Kidul dan Kroco sama-sama mendapatkan SK dari Astra untuk menjadi Kampung Berseri Astra.

Kemudian setelah berjalan, KBA Banyunganti Kidul Kaliagung ikut serta dalam berbagai perlombaan baik yang ditawarkan oleh Astra untuk KBA maupun dari HPAI. Beberapa kejuaraan yang pernah diraih beliau, baik secara perseorangan maupun kelompok adalah sebagai berikut: 

  • Juara 1 produk unggulan KBA Nasional tahun 2023.
  • Juara 1 Pendampingan Aksi Lingkungan HPAI Tingkat Nasional tahun 2022.
  • Juara 2 Penulis Essay Kategori Guru Tingkat Nasional 2022.
  • Juara 5 karya inovasi kesehatan KBA 2024.
  • Juara 3 karya Inovasi Proklim KBA tahun 2024

Beliau juga memiliki banyak prestasi berkat kerja keras, kerja cerdas dan kerja ikhlas yang sangat menginspirasi. Inilah daftar panjang pengalaman Isna Mansuroh.

  • Guru SMKN 1 Pengasih sejak tahun 2005.
  • Koordinator Pokja Lingkungan & Adiwiyata Mandiri, Pembina OSIS, KOPSIS dan PIK.R Skansa.
  • Instruktur Souvenir Kulon Progo sejak tahun 2019.
  • Direktur Bank Sampah Bunda Mandiri dan Pembina Bank Sampah Skansa sejak tahun 2012.
  • Peraih Penghargaan Kalpataru tingkat DIY Kategori Pengabdi Lingkungan tahun 2016.
  • Guru berprestasi tingkat DIY tahun 2016.
  • Pengurus JPSM tingkat kabupaten & propinsi sejak tahun 2012.
  • Pengurus Forum kabupaten sehat sejak tahun 2019.
  • Andalan Lingkungan Hidup Kwarcab Kulon Progo sejak tahun 2021.
  • Pengurus HPAI (Himpunan Penggiat Adiwiyata Indonesia) tingkat kabupaten & DIY sejak tahun 2021.
  • Pengurus Perbanusa DIY & Ketua Perbanusa Kulon Progo sejak tahun 2023.
  • Pengurus TPS3R Kaliagung tahun 2022.
  • Relawan Eco Enzyme Indonesiia sejak tahun 2022.
  • Finalis Best Practice Penggerak Lingkungan Hidup Tingkat Nasional tahun 2023.
  • Local Competition PT Astra Internasinal Tbk sejak tahun 2021.
  • Penulis & pembimbing penulisan fiksi (cerpen, travel note, & story telling) tentang sampah & polusi.
  • Pendamping Pondok Pesantren Berwawasan Lingkungan Tahun 2012.
  • Pengurus Forum Kampung Iklim Kulon Progo sejak tahun 2023.
  • Pengurus Paguyuban Bank Sampah DIY sejak tahun 2019.
  • Pengurus Komnas PPLH DIY.
  • Finalis Bank Sampah Community Astra 2024. 

Selaku guru, beliau juga mendapatkan amanah untuk menggerakkan kewirausahaan Belia di sekolah. Sedangkan untuk program Astra yang diikuti adalah HPAI, Ngelesin (Lomba Inovasi karya guru/lingkar), UMKM bisa, Puspa Paud, Grebet KBA (bidang kesehatan), KBA, Bascom (Bank Sampah Community Astra), Digital, dan lain-lain. 

Sekilas tentang Kampung Berseri Astra (KBA) adalah program pengembangan masyarakat berbasis komunitas yang merupakan bagian dari program Corporate Social Responsibility (CSR) Astra. Melalui program KBA, masyarakat dan perusahaan dapat berkolaborasi untuk bersama mewujudkan wilayah yang bersih, sehat, cerdas dan produktif sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat di wilayah Kampung Berseri Astra. Terdapat 4 pilar yang dikembangkan di KBA yaitu Pendidikan, Kesehatan, Lingkungan serta Kewirausahaan.

Isna Mansuuroh menyampaikan rasa terima kasih kepada PT. Astra Internasional Tbk yang sudah banyak membantu dan mendampingi hingga saat ini. Beliau berharap cita-cita Astra yang terangkum dalam Catur Dharma dapat terealisasi terus menerus, sehingga banyak pihak dapat merasakan kebermanfaatannya. 

Terhadap generasi muda beliau juga berpesan bahwa sebagai generasi penerus bangsa yang diharapkan menjadi generasi emas, agar menggunakan waktu sebaik mungkin, melakukan yang terbaik yang bisa dilakukan, harus lebih bersemangat untuk mengukir masa depan, jangan terlalu memikirkan pendapat orang lain, kalau memang sudah merasa melakukan yang benar. Jangan mudah putus asa, tetap optimis untuk meraih masa depan. Jangan menyamakan kalkulator manusia dengan kalkulator Allah, jadi tetap berpegang erat dengan Sang Pencipta, insyaallah akan dimudahkan meski terlihat mustahil.

"Paling tidak saya bisa meninggalkan sesuatu buat anak cucu, juga bisa untuk tidak hanya memikirkan keluarga tapi juga masyarakat. Asalkan kita niatnya baik, saya yakin nanti rezeki pun akan mengikuti. Itu yang saya alami," ucap Isna Mansuuroh. 

Beliau merupakan sosok guru yang luar biasa. Guru dijuluki sebagai pahlawan tanpa tanda jasa karena memberikan kontribusi besar bagi bangsa, namun tidak pernah mendapatkan tanda jasa seperti pahlawan nasional.

Terlebih seorang guru yang mempunyai tekad, semangat tinggi memberikan serta melakukan yang terbaik untuk mengabdi pada pendidikan, lingkungan bahkan kepentingan banyak orang. Dari perjalanan hidup Isna Mansuuroh kita belajar arti penting dedikasi tanpa batas tak perlu berharap dibalas.