Allah Membenci Orang yang Menguap dan Setan pun Tertawa, Benarkah?

Allah Membenci Orang yang Menguap
Sumber :
  • google image

Kita perlu ketahui bahwa bersin dan menguap adalah dua hal yang sangat berbanding terbalik. Kalau menguap dibenci Allah subhanahuwata'ala, bersin justru sangat disukainya. Saat bersin ada kalimat yang dianjurkan untuk diucapkan hal ini sesuai hadist Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam.

Bagi yang mendengar bersin, maka wajib mendoakannya dengan mengucapkan "yarham kallah" (semoga Allah memberi rahmat kepadamu). "Apabila salah seorang di antara kamu bersin, maka hendaklah mengucapkan alhamdulillah dan orang yang di sebelahnya hendaklah mengucapkan 'yarhamukallah'. Dan ini termasuk hak orang Muslim terhadap orang Muslim lainnya." (HR Ahmad dan Abu Ya'la).

Perihal menguap yang dibenci dan bersin yang disukai oleh Allah subhanahuwata'ala dijelaskan oleh Imam Ibnu Hajar dalam kitab Fathul Bari. Ia berkata Imam Al khattabi mengatakan bahwa makna cinta dan benci pada hadits tersebut dikembalikan kepada sebab yang termaktub dalam hadits. Yaitu Bahwa bersin terjadi karena badan yang kering dan pori-pori kulit terbuka yang tidak tercapainya rasa kenyang.

Sedangkan orang yang menguap, menguap terjadi karena badan yang kekenyangan dan badan terasa berat untuk beraktivitas. Hal ini karena banyaknya makan. Bersin bisa menggerakkan orang untuk bisa beribadah sedangkan menguap menjadikan orang itu malas.

Abubakar Bin Al Arabi menjelaskan bahwa segala aktivitas yang tidak mengenakkan itu identik dengan setan.

Berbeda dengan semua hal yang berkenaan dengan sesuatu yang baik, selalu disandarkan kepada Allah subhanahuwata'ala. Menguap terjadi karena rasa letih  yang memicu rasa malas. Semua itu adalah dorongan dari setan.

Imam nawawi menjelaskan alasan menguap diidentikkan dengan pengaruh setan. Sebab setan mengajak kepada syahwat karena itu dalam berbagai hadits diperingatkan untuk menghindari penyebab menguap, seperti bahkan terlalu pin-nya atau berlebihan.