Ini Pilihan Calon Presiden Dokter Tifah, Bukan Kenal Dari Media. Siapa?
- tangkapan layar twitter
Yang jelas, kali ini, Saya mencari Orang Baik untuk jadi Presiden saya tahun 2024 dan seterusnya. Dari mana saya tahu, dia ini baik, atau dia itu baik, kalau saya tidak betul-betul mengenal orang itu secara mendalam. Dulu, saya memilih Presiden yang Jendral hebat dan berwibawa. Alhamdulillah saya tidak salah pilih.
Dulu saya memilih Presiden yang membuat saya terpesona karena dia tampak ndeso, kurus kering, dan sederhana maka saya pikir dia baik. Astaghfirullah ternyata saya tertipu gorong-gorong. Kini, saya tidak mau terpesona pada bayang-bayang dan ilusi yang diciptakan media.
Saya mau memilih orang baik yang betul-betul saya tahu dia orang baik. Kebaikan itu konsisten. Sama dengan kejahatan, kecuali orang baik yang disesatkan setan, atau orang jahat yang diberi hidayah. Tetapi secara umum kebaikan itu konsisten.
Dia dilahirkan dari orang tua yang baik, dididik dengan baik, berada dalam lingkungan yang baik, sehingga dia berperilaku baik dan memiliki kebaikan-kebaikan yang diperlukan sebagai seorang Pemimpin yang baik.
Maka, dengan Bismillah, saya mendukung sahabat yang sangat saya kenal dengan baik kebaikannya. Pemilihan Presiden bukan soal menang atau kalah. Bagaimana kita punya peluang untuk memilih orang terbaik memimpin negeri ini.
Kalau dia menang, rezeki buat negara ini. Kalaupun dia kalah, setidaknya peluang memilih orang baik jadi Presiden telah saya ambil. Begitulah clue nya. Ayo tidur. Dini hari jangan lupa bangun untuk sholat tahajud yaa.