“Crazy in love”, Gejala Seseorang Jatuh Cinta dan Tidak Bisa Menarik Diri. Apakah Ini Tidak Normal?

Crazy in love
Sumber :
  • instagram

Gejala orang yang tergila-gila pada cinta jelas akan ada tingkat cinta dan rasa suka yang tinggi di luar kendali saya sendiri. Tidak bisa menahan diri untuk tidak melupakan, berdamai dengan hal itu, berhenti berpikir, berhenti memikirkan orang yang kusuka.

Drama Korea Boys Love Love in the Big City Trending di X, Ungkap Sisi Cinta Sesama Jenis di Korea

Memiliki pikiran obsesif tentang orang yang kita cintai sepanjang waktu dan ingin orang yang kita cintai membalas cinta kita hingga sampai pada rasa ingin memilikinya, orang itu hanya cocok untuk kita.

Selain itu, pengguna Twitter  @Darlper  lebih lanjut menjelaskan, “Dr.Dorothy Tennov mempertimbangkan tingkat perasaan cinta atau menyukai seseorang Ia dapat dibagi menjadi berbagai 'rona' menjadi 'spektrum' dari terang hingga gelap. Bagian tentang cinta gila adalah bagian yang paling gelap."

Nikmati Masa Jomblomu, Sebab Setelah Menikah Kamu Akan Merindukannya

Dalam psikologi, masih diperdebatkan hal itu Gila dalam cinta Ini benar-benar gejala mental. Atau itu hanya ciri kepribadian individu? Pengguna Twitter  @Darlper  menyatakan,

"Dari percobaan, ditemukan bahwa Orang yang tergila-gila pada cinta Ada kemungkinan besar untuk menghasilkan hormon yang mirip dengan yang dilepaskan setelah minum obat. Bikin ketagihan ketemu, ngobrol, dan berinteraksi sama orang itu.”

5 Bukti Bahwa Pasanganmu Mempunyai Cinta yang Tulus Padamu

Apalagi orang yang tergila-gila cinta Dapat menunjukkan bahwa Anda menyukai orang tersebut itu sangat istimewa Sampai aku tidak bisa menahan diri. Sampai mungkin ada emosi yang kuat dan tidak mampu mengendalikan tindakannya sendiri.

Helen Fisher, seorang antropolog Amerika, mengatakan bahwa otak orang yang memiliki obsesi bekerja dengan cara yang mirip dengan mereka yang menggunakan kokain. Saat sedang dalam mood untuk cinta Tingkat serotonin turun ke tingkat serupa dengan yang terlihat pada orang dengan gangguan obsesif kompulsif (OCD), namun tingkat hormon dopamin, yang dikaitkan dengan keceriaan dan kewaspadaan, kembali meroket.

Halaman Selanjutnya
img_title