4 Efek Samping Mengkonsumsi Markisa, Alergi Hingga Diare

Nilai Gizi Markisa
Sumber :
  • freepik.com

Olret – Manfaat buah markisa bisa dinikmati sendiri, atau bisa ditambahkan ke salad buah, smoothies, yogurt, dessert, atau dijadikan topping kue dan es krim. Ini juga cocok dipadukan dengan hidangan gurih, seperti makanan laut atau salad, menambahkan sentuhan tropis yang unik.

Ayu Fauziyyah Adhimah Pendiri Platform Gizipedia Indonesia dari Sleman Yogyakarta

Bereksperimenlah dengan berbagai cara untuk memasukkan buah markisa ke dalam resep favorit Anda untuk menikmati rasanya yang berbeda.

Buah markisa umumnya dianggap aman untuk dikonsumsi dan umumnya tidak menimbulkan efek samping yang merugikan bila dikonsumsi dalam jumlah sedang. Namun, orang dengan kondisi atau kepekaan tertentu mungkin mengalami beberapa efek samping. Berikut adalah beberapa pertimbangan potensial.

24 Oktober Peringati Hari Dokter Nasional

Nilai Gizi Markisa

Photo :
  • freepik.com

1. Dapat menyebabkan reaksi alergi

Meski jarang, beberapa orang mungkin alergi terhadap buah markisa. Reaksi alergi dapat berkisar dari gejala ringan seperti gatal, ruam, atau gatal-gatal hingga reaksi yang lebih parah seperti kesulitan bernapas atau anafilaksis.

Sosok Theresia Dwiaudina Sari Putri, Belajar Kesehatan Mahal, Bekerja Digaji Seikhlasnya

Jika Anda telah mengetahui alergi terhadap buah lain atau mencurigai adanya alergi terhadap buah markisa, disarankan untuk tidak mengonsumsinya atau mencari saran medis sebelum memakannya.

2. Dapat menyebabkan masalah pencernaan

Buah markisa mengandung serat makanan, yang dapat membantu pencernaan bagi kebanyakan orang.

Namun, mengonsumsi makanan kaya serat dalam jumlah berlebihan, termasuk buah markisa, dapat menyebabkan ketidaknyamanan pencernaan seperti kembung, gas, atau diare, terutama pada individu dengan sistem pencernaan yang sensitif. Dianjurkan untuk mengkonsumsi buah markisa secukupnya dan dengarkan respon tubuh.

3. Dapat berinteraksi dengan obat-obatan

Jika Anda mengonsumsi obat apa pun, terutama yang dimetabolisme di hati, disarankan untuk berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan Anda. Buah markisa mengandung senyawa tertentu yang dapat berinteraksi dengan obat tertentu, berpotensi memengaruhi keefektifannya atau meningkatkan risiko efek samping.

4. Memiliki asupan kalium yang tinggi

Buah markisa merupakan sumber potasium yang baik, yang umumnya bermanfaat bagi kesehatan. Namun, orang dengan masalah ginjal atau mereka yang menjalani diet pembatasan potasium mungkin perlu memantau asupan makanan kaya potasium, termasuk buah markisa. Dalam kasus seperti itu, asupan kalium yang berlebihan bisa berbahaya.

Cara Makan Markisa

Manfaat Menakjubkan Buah Markisa

Photo :
  • freepik.com

Ada banyak jenis buah markisa yang berasal dari berbagai belahan dunia. Namun, trik memakannya sama untuk semua. Berikut adalah beberapa langkah sederhana untuk menikmati buah yang sarat dengan nutrisi, vitamin, dan mineral penting ini:

1. Carilah selalu buah markisa yang memiliki kulit keriput yang menandakan kematangan. Kulitnya harus sedikit layu dan berwarna ungu atau kuning, tergantung varietasnya.

2. Cuci buah markisa secara menyeluruh di bawah air mengalir untuk menghilangkan kotoran atau kotoran. Keringkan dengan kain bersih atau handuk kertas.

3. Kemudian, pegang buah markisa dengan kuat dan gunakan pisau tajam untuk mengirisnya menjadi dua bagian, dari atas ke bawah. Yang perlu diperhatikan, kulitnya keras. Jadi, berhati-hatilah saat memotong.

4. Di dalam buah markisa, Anda akan menemukan bubur jeli berisi biji kecil yang bisa dimakan. Gunakan sendok untuk menyendok daging buah dan biji dari kedua bagian buah.

5. Daging buah markisa beserta bijinya merupakan bagian yang bisa dimakan. Daging buahnya memiliki rasa yang tajam dan tropis. Anda bisa memakannya langsung dari sendok atau menggunakannya dalam berbagai olahan kuliner. Selain itu, Anda bisa memuntahkan bijinya atau mengunyah dan menelannya. Pilihan ada di tangan Anda karena bijinya bisa dimakan.

Informasi yang terkandung dalam artikel ini hanya untuk tujuan pendidikan dan informasi dan tidak dimaksudkan sebagai nasihat kesehatan atau medis. Selalu konsultasikan dengan dokter atau penyedia layanan kesehatan lain yang memenuhi syarat mengenai pertanyaan apa pun yang mungkin kamu miliki tentang kondisi medis atau tujuan kesehatan.