Inilah Semua yang Perlu Kamu Ketahui tentang Intermittent Fasting 16:8

intermittent fasting
Sumber :
  • freepik.com

Diet 16:8 didasarkan pada gagasan bahwa puasa mengurangi paparan tubuh terhadap stres oksidatif, yang dapat melawan peradangan dan kemungkinan berkembangnya penyakit serius. Diabetes tipe 2, masalah jantung, tumor tertentu, dan penyakit saraf adalah beberapa kondisi dan penyakit yang dapat dicegah.

Ayu Fauziyyah Adhimah Pendiri Platform Gizipedia Indonesia dari Sleman Yogyakarta

Penelitian pada hewan menunjukkan bahwa puasa intermiten juga membantu memperpanjang umur. Puasa diyakini dapat mengubah fungsi biokimia, meningkatkan kesehatan metabolisme, dan menyebabkan perubahan perilaku yang semuanya dapat berkontribusi pada umur yang lebih panjang.

Efek samping

Fakta bahwa salah satu efek negatif paling umum dari puasa intermiten adalah meningkatnya nafsu makan dan mengidam mungkin bukanlah hal yang mengejutkan. Anda bisa merasa lebih lapar jika mengonsumsi lebih sedikit kalori atau melewatkan waktu makan dalam waktu lama.

24 Oktober Peringati Hari Dokter Nasional

Bagi penderita diabetes tipe 1, diet puasa intermiten 16:8 tidak dianjurkan. Namun, dengan resep medis, beberapa penderita pradiabetes mungkin dapat mencoba diet ini. Sebelum memulai diet, penting untuk berkonsultasi dengan dokter Anda.

Melewatkan makan dapat menyebabkan energi buruk dan kelesuan. Puasa dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan kadar gula darah turun, sehingga membuat Anda merasa lemas, pusing, sakit kepala, dan/atau mual.

Kopi hitam! Apakah ini Benar-Benar Bisa Membantu Penurunan Berat Badan?

Ya, jika dikombinasikan dengan pola makan sehat dan gaya hidup aktif, puasa intermiten 16:8 dapat menjadi strategi yang bertahan lama, aman, dan sederhana untuk meningkatkan kebugaran secara keseluruhan.

Halaman Selanjutnya
img_title