Pendakian Gunung Sumbing Via Butuh Kaliangkrik Lengkap Dengan Video Perjalanan

Pendakian Gunung Sumbing Via Butuh Kaliangkrik
Pendakian Gunung Sumbing Via Butuh Kaliangkrik
Sumber :
  • Viva/Idris Hasibuan

Olret – Tak pernah kubayangkan, pada akhirnya kaki ini bisa melangkahkan dan mengukir kenangan yang luar biasa di Puncak Sejati Gunung Sumbing. Memang sejatinya, mendaki bukanlah ajang untuk pamer dan keren-kerenan karena telah mampu menaklukkan puncak.

Tapi dari pendakian justru banyak pengalaman yang tak bisa dilupakan dan akan selalu menjadi kenangan yang manis sehingga akhirnya akan terkubur ketika jasad dan nyawa telah berpisah. Bukankah tujuan kita dilahirkan di dunia pada akhirnya akan kembali kepada Sang Pencipta?

Seperti kali ini, saya mengikuti open trip dari Bogor karena di ajak oleh Kak Maria. Beruntungnya, ini adalah salah satu trip yang paling berkesan di antara trip yang lainnya. Memiliki teman pendakian yang ramah dan membantu adalah salah satu syurga dunia bagi pengangum lautan awan seperti saya.

Penasaran dengan cerita perjalanan dari Olret. Simak yuk ceritanya Pendakian Gunung Sumbing Via Butuh Kaliangkrik.

Dari Cibubur Ke Cawang, Tempat Berkumpul Para Peserta

Perjalanan menuju Gunung Sumbing

Perjalanan menuju Gunung Sumbing

Photo :
  • Viva/Idris Hasibuan

Oh iya, sebelumnya juga saya mengikuti open trip dan meeting point di Tebet dan ini memang sungguh menguras kantong, karena harus naik taksi PP. Nah, jika dari cawang, saya bisa hemat banyak karena bisa menggunakan Trans Jakarta (transportasi sejuta umat di Jakarta). Lupakan trip yang membuat kecewa tersebut.

Singkat cerita, travel kami pun melaju dengan nyaman dan bisa membuat tidur nyenyak. Tak terasa, jalanan yang kami lalui membawa kami di suatu pagi yang indah, tepatnya di sebuah dataran tinggi Temanggung. Karena tak kuat dan demi keamanan, kami pun berhenti di sebuah peternakan ayam. Wah, sungguh luar biasa keindahannya di sini, selain bisa melihat peternakan ayam yang menghasilkan telur 1 ton per hari.

Keindahan lainnya yang disuguhkan Tuhan di sini adalah keindahan gunung Sumbing yang gagah dengan hamparan lautan awan sepanjang mata melihat. Selain itu, tentu saja perkebunan holtikultura dari petani adalah destinasi apik yang selalu membuat aku kagum.

Suara Riuh dari Pendaki di Basecamp Syimphoni, Pertanda Bahwa Pendakian Gunung Sumbing Via Butuh Kaliangkrik Sah Dimulai.

Basecamp Syimphoni Gunung Sumbing

Basecamp Syimphoni Gunung Sumbing

Photo :
  • Viva/Idris Hasibuan

Setelah sedikit insiden karena mobil travel yang membawa kami tak bisa sampai ke basecamp karena suatu hal. Akhirnya kami pun menggunakan ojek yang membuat perjalanan ini semakin banyak cerita. Tak berapa lama, kami pun sampai di basecamp.

Suara riuh para pendaki, istrahat sejenak, makan dan melakukan berbagai aktivitas lainnya menjadi pemandangan yang indah tersendiri. Bukan kah Basecamp Syimphoni Sumbing sangat ramah bagi para pendaki. Ah, rasanya, sungguh Temanggung memang tempat dilahirkan orang-orang yang ramah dan berkumpulnya para pecandu ketinggian.

Rasakan Sensasi Naik Ojek yang Menguji Adrenalin, Kemudian Dilanjutkan Tanjakan Santai ke Pos 1 (2.127 MDPL)

Pos 1 Gunung Sumbing via Butuh Kaliangkrik

Pos 1 Gunung Sumbing via Butuh Kaliangkrik

Photo :
  • Viva/Idris Hasibuan

Jika ada yang mengatakan, kok naik gunung harus menggunakan Ojek. Abaikan saja mereka, bukankah sebagai pelancong kita berkewajiban untuk mengembangkan ekonomi masyarakat. Mulai dari makan, menggunakan ojek sampai dengan membeli persiapan disana. Mahal sedikit tak masalah bukan?

Dari basecamp kami pun menggunakan Ojek dan merasakan sensasi ojek yang luar biasa, kamu sebagai penumpang akan duduk di depan dengan pertimbangan keselamatan. Ini sebenarnya sudah ke 4 kali saya naik ojek gunung di depan, tapi tetap saja rasa takut dan degdegan selalu menghampiri.

Singkat cerita, semua peserta sudah sampai di pos banyangan 1 (tempat ojek terakhir). Lalu kami pun memulai perjalanan ini secara resmi dengan balutan doa dan harapan kepada Sang Ilahi. Semoga perjalanan ini lancar dan selamat sampai tujuan. Setidaknya itu lah salah satu doa yang terucap dari hati ini.

Pos 1 Menuju Pos 2 (2.458 MDPL). Anak Tangga yang Sudah Rapi, Siap Menyambut Para Pendaki Dengan Senyuman.

Pos 2 Gunung Sumbing via Butuh Kaliangkrik

Pos 2 Gunung Sumbing via Butuh Kaliangkrik

Photo :
  • Viva/Idris Hasibuan

Kami pun berhenti sejenak disini, dan sebagian pendaki yang lebih cepat sudah berangkat lebih dahulu. Setelah puas beristirahat, saya dan pendaki lainnya pun memulai perjalanan menuju pos 2.

Awalnya semua berjalan lancar, hingga akhirnya rasa cape dan rasa lelah sudah mulai terasa. Kami pun tetap melanjutkan perjalanan, perjalanan dari pos 1 ke 2, dimulai dengan tanjakan bebatuan lalu anak tangga yang sudah tertata rapi dan bersih.

Selama perjalanan menuju pos 2, saya beberapa kali istrirahat untuk memulihkan tenaga sejenak. Oh iya, meski jalan menuju pos 2 cukup menanjak dan tidak ada bonus. Namun udara yang sejuk, pohon yang rindang dan kicauan burung menjadi teman perjalanan.

Meski terjal dan melelahkan, jika mendaki bersama orang yang seru dan saling membantu. Tentu saja pendakian akan terasa nikmat dan santai. Tak terasa, akhirnya saya dan lainnya sampai ke Pos 2 lalu istirahat.

Pos 2 Menuju Pos 3 : Jalanan Panjang yang Seolah Tak Berujung Namun Penuh Dengan Bonus Bagi Pendaki.

Pos 3 Gunung Sumbing via Butuh Kaliangkrik

Pos 3 Gunung Sumbing via Butuh Kaliangkrik

Photo :
  • Viva/Idris Hasibuan

Tak ada kebahagiaan yang lebih indah untuk dinikmati. Ketika sedang lelah dan kaki rasanya mulai tak sanggup untuk melangkah melainkan jalur datar dan menurun. Iya, itu adalah salah satu pesona yang tak terbantahkan dari Pendakian Gunung Sumbing Via Butuh Kaliangkrik dari pos 2 ke 3.

Halaman Selanjutnya
img_title