Pendakian Gunung Sumbing Via Gajah Mungkur Lengkap Dengan Video Perjalanan

Pendakian Gunung Sumbing Via Gajah Mungkur
Sumber :
  • Viva/Idris Hasibuan

Pos 2 Menuju Camp Area Watutalang, Masih ditemani Hujan dan Aura Mistis yang Semakin Kental.

Part 2 : Teror Pasangan Pendaki Mistis di Gunung Ciremai

Pos 2 Gunung Sumbing Via Gajah Mungkur

Photo :
  • Viva/Idris Hasibuan

Kami pun cukup lama beristirahat di pos 2 untuk memulihkan tenaga, sesekali mata ini rasanya ingin tidur di jalur pendakian di bawah rintikan hujan. Namun setiap kali mengantuk berat dan mulai tertidur, kupastikan mata ini akan terpejam kembali karena konon katanya tidur di jalur pendakian tak baik.

Part 1 : Teror Pasangan Pendaki Mistis di Gunung Ciremai

Berawal dari istirahat di Pos 2, kak Maria yang kelelahan tak terasa kembali ke dalam mode bulanannya. Konon katanya, wanita yang sedang datang bulan menjadi salah satu pantangan mendaki gunung, atau bisa jadi menjadi incaran dari makhluk beda alam lainnya.

Benar saja, Kak maria mulai mengalami gejala-gejala yang aneh dan masih tetap dalam kondisi yang baik. Awalnya dia melihat gumpalan awan di sebuah pohon dan ternyata yang dia lihat adalah kuntilanak atau pocong. Setelah itu, tak lama kemudian dia pun mulai pusing dan ingin berjalan ke jurang. Akhirnya kami memutuskan untuk istirahat kembali.

Part 2 (End) : Bertemu Dengan Dewi, Pendaki Wanita Serba Pucat di Gunung Arjuno

Hujan yang semakin deras dan angin malam yang semakin menusuk ke dalam tubuh, semua harus di lewati bersama. Singkat cerita, kami pun sampai di Camp Area Watuwalang.

Dan kak Maria langsung masuk ke tenda dalam keadaan menggigil. Tak lama kemudian, dia pun mulai bereaksi dan dirinya sudah dikuasai oleh makhluk ghaib tersebut. Untung salah satu panitia open tripnya memang bisa berbicara dengan makhluk tak kasat mata tersebut dan berdiskusi untuk tidak menggangu Kak Maria lagi.

Oh iya, awalnya Kak Mari seharusnya berempat di tenda tersebut, namun karena kejadian tersebut 2 orang lainnya memilih tenda lainnya. Sehingga Kak Maria dan Kak Nia saja yang tidur di tenda tersebut. Terimakasih Kak Nia yang masih tetap bertahan satu tenda dengan Kak Maria.

Halaman Selanjutnya
img_title