Bersantai Sejenak di Curug Cikuluwung Bogor

Curug Cikuluwung
Sumber :
  • Viva/Idris Hasibuan

Olret –  Saat ini berburu air terjun sudah menjadi gaya tersendiri. Menampilkan pose yang sedramatis mungkin, dengan latar belakang aliran air deras yang di kelilingi pepohonan dan rerumputan. Jadi pemburu air terjun atau curug di Bogor bukanlah hal sulit.

Aliran Airnya Deras, Ada Pepohoan dan Bebatuan, Ini Keindahan Leuwi Benjol Bogor

Ada yang dapat dijangkau dengan mudah, dan sebagian lagi membutuhkan perjuangan karena aksesnya susah. Salah satu yang jangan sampai kamu lewatkan adalah Curug Cikuluwung. Curug yang sedang naik daun di Bogor ini, selalu mendapat jumlah likes di Instagram yang sungguh mengagumkan.

Tak pelak, Curug Cikuluwung menjadi destinasi favorit para pemburu foto yang instagenic. Bukan hanya satu buah curug, tapi ada dua curug Cikuluwung yang mampu menghipnotismu, dengan kolam alami yang berwarna hijau dan diapit bebatuan raksasa. Nah, simak yuk catatan perjalanan dari ngayap.com berikut ini.

Hanya Bermodalkan Motor dan Google Map, Ini Lah Keindahan Curug Cikuluwung Bogor yang Membuat Mata Terpesona.

Airnya Sangat Bening dan Tenang, Bisa Renang Hingga Santai. Ini Keindahan Leuwi Cepet Bogor

Curug Cikuluwung

Photo :
  • Viva/Idris Hasibuan

Untuk menuju curug cikuluwung dari Jakarta, kami mengikuti jalan raya bogor sampai di kaki gunung salak. Ketika mendekati curug ini, kami harus melewati jalanan yang sempit dan bebatuan kecil dan melewati perumahan warga. Dan setelah perjalanan yang melelahkan akhirnya kami pun sampai di parkiran.

Cukup 20 Menit Trekking, Intip Keindahan Curug Leuwi Lieuk Bogor, Airnya Bening Bangat

Setelah membayar uang parkir, kami harus melanjutkan perjalanan dengan jalan kaki sekitar 3 menit. Lalu kemudian membeli tiket untuk memasuki kawasan curug ini. Oh iya, disini sebenernya ada dua curug yaitu curug cikuluwung satu dan cikuluwung dua.

Karena pengungjung yang sangat ramai, pengelola juga membatasi jumlah pengunjung dengan kuota tertentu per jamnya. akhirnya kami memilih untuk mengunjungi curug cikuluwung satu atau sebelumnya terkenal dengan curug idas.

Untuk menikmati keindahan Curug Idas ini, kami harus berjalan kaki menuruni anak tangga, lalu dataran dan setelah sekitar 10 menit barulah kami memandangi keindahan curug ini. Dan rasanya tak sabar untuk segera meleburkan diri denga curug yang berwarna biru toska ini.

Curug ini sangat dalam, sehingga dianjurkan untuk memakai pelampung untuk berenang. Selain itu, disiang hari dan menjelang waktu dzuhur semua pengunjung diharuskan tidak berada dalam curug, karena ada sebuah pantangan begitu.

Setelah Puas Dengan Curug Cikuluwung Dua, Kami Pun Melanjutkan Ke Curug Cikuluwung Pertama.

Curug Cikuluwung satu

Photo :
  • Viva/Idris Hasibuan

Untuk menuju curug cikuluwung pertama, kamu harus menaiki anak tangga lagi. Kemudian memasuki curug tersebut dengan jalanan menurun yang cukup terjal. Dan ada bebatuan juga yang licin karena banyak bekas air dari para pengunjung, sehingga harus hati-hati.

Ingin rasanya berfhoto ala selebgram, ternyata lautan manusia lah yang di dapatkan. Tak apalah meski tak bisa bergaya, yang penting sudah melangkahkan kaki kesini. Curug cikuluwung ini mempunyai kolam alami berwarna biru toska dengan aliran air terjun yang cukup deras dan tinggi.

Setelah puas dengan lautan manusia dan berendam, akhirnya kami memilih untuk mengakhiri perjalanan kali ini . Singkat cerita kami melanjutkan perjalanan menuju Jakarta. Tapi entah setan apa yang merasuki kami. Kami malah memilih jalan nyasar-nyasar untuk pulang dan menghabiskan keliling jalan-jalan yang tak jelas dan arahan google map.

Diperjalanan Pulang, Ada Bukit Ibis yang Tak Sengaja Kami Temukan. Negerinya Ala Naruto.

Bukit Ibis Bogor

Photo :
  • Viva/Idris Hasibuan

Tak ada perjalanan yang sia-sia meski selalu tak sesuai dengan harapan. Begitu juga dengan perjalanan kami, karena selalu nyasar akhirnya bertemu dengan bukit ibis. Bukit ini sebenarnya bukan lokasi wisata, tapi cukup indah untuk menghabiskan senja.

Menikamati sang mentari mengucapkan salam perpisaha sejenak dan digantikan kekasihnya sang bulan. Barisan bukit dan hutan juga rasanya tak sudi untuk melepas warna jingga sang penguasa siang tersebut. Sungguh inilah wisata yang tak terduga namun penuh pesona.