Solo Backpacker Danau Toba, Eksplore Budaya Sampai Sejarah

Solo Backpaker Danau Toba
Sumber :
  • Viva/Idris Hasibuan

Olret –  Sejatinya untuk mengenal diri sendiri, lebih baik kamu harus mencoba melakukan perjalanan sendiri atau yang lebih sering di sebut dengan solo backpacker. Jika masih bingung menentukan tujuan, cobalah solo backpacker di Danau Toba.

Jungkook BTS Raih 1,4 Miliar Lewat Lagu Seven di Spotify

Kenapa harus Danau Toba? Karena di Danau Toba kamu dengan mudah menemukan destinasi-destinasi yang apik, orang-orang baru yang bisa mengubah cara pandangmu atau mungkin juga kebudayaan dan sejarah yang ada bisa membuatmu lebih memaknai hidup.

Sebenarnya ini adalah perjalanan pertama saya solo traveling, dan memang menjadi salah satu impian saya sebelum akhirnya memutuskan mengakhiri masa lajang di tahun 2019. Berikut cerita lengkap perjalanan saya.

Sibuhuan Menuju Padang Sidempuan, Sehingga Akhirnya Melanjutkan Perjalanan Penyeberangan Ajibata Danau Toba.

4 Zodiak yang Tertarik Mengikuti Adat Istiadat di Setiap Festival

Solo Backpaker Danau Toba

Photo :
  • Viva/Idris Hasibuan

Aku terlahir di Sibuhuan dan seperti biasanya setiap lebaran selalu pulang kampung. Setelah bersilaturahmi dengan saudara selama tiga hari, di hari keempat aku memutuskan untuk pergi solo traveler sekalian akan kembali nanti ke Jakarta untuk mengumpulkan pundi-pundi rupiah yang sudah terkuras habis di kampung.

4 Zodiak yang Suka Belajar Bahasa Baru, Gemini Hingga Sagittarius

Singkat cerita, aku berpamitan dengan ibu yang diiringi dengan tangisannya dan lalu diantarkan ayah ke travel. Dari Sibuhuan aku menuju Padang Sidempuan dengan jarak tempuh kurang lebih 4 jam.

Setelah sampai di Padang Sidempuan, saya pun akhirnya mencari travel menuju danau Toba dan parahnya lagi semua tiket ludes terjual. Hingga pada akhirnya baru mendapatkan tiket setelah 4 jam. Lalu kemudian melanjutkan perjalanan menuju danau Toba.

Danau Toba

Photo :
  • Viva/Idris Hasibuan

Hingga akhirnya sebelum jadwal sholat subuh aku sudah sampai di penyeberangan menuju danau Toba. Karena memang belum ada penumpang dan jadwal kapan, terpaksa aku menunggu hingga pagi dan beristirahat di supermarket dan setelah masjid buka baru menuju ke masjid untuk menjalankan sholat shubuh.

Lali akhirnya aku pun menyeberang bersama penumpang lainnya. Untuk menyeberang dibutuhkan waktu kurang lebih 40 menit. Di dalam kapal juga sangat asyik, di temani dengan angin sepoy-sepoy serta sepasang kekasih kakek nenek sedang asyik bercanda ria.

Mungkin mereka sedang asyik menuntaskan masa lalu yang belum tercapai atau hanya sekadar menghabiskan waktu bersama di usia yang senja.

Hari Pertama, Selamat Datang di Tomok, Perpaduan Sejarah, Budaya dan Adat-Istiadat yang Kental Menjadi Ciri Khasnya.

Selamat Datang di Tomok

Photo :
  • Viva/Idris Hasibuan

Setelah menyeberang ke Samosir, Tomok menjadi destinasi pertama yang aku kunjungi. Setelah turun dari kapal, beberapa jasa penyewaan kereta (sepeda motor) menghampiri. Akhirnya aku pun mulai negosiasi harga untuk sewa selama kereta untuk eksplore danau toba yang terkenal dengan samosirnya.

Tak banyak kendala dalam hal tawar menawar karena memang aku sendiri merupakan orang batak meski tak begitu paham dengan adat batak toba karena aku tinggal di padang lawas. Setelah setuju dengan harga, tak sengaja aku melihat sebuah rumah pohon tempat, salah satu lokasi terbaik untuk menikmati udara segar sekalian istirahat sejenak.

Setelah selesai dengan rumah pohon, akhirnya aku melanjutkan perjalanan mencari penginapan di daerah Tuk-Tuk, karena konon katanya penginapan banyak di sana. Dan sialnya, satu pun hotel yang saya kunjungi penuh, dan pada akhirnya menginap di rumah warga lokal menjadi pilihan yang memberikan banyak pengalaman. Bukankah warga setempat merupakan sumber informasi yang pas?

Menari Bersama Si Gale-Gale Kudu Di Coba, Kisah Roh yang Konon Menari di Pulau Samosir.

Pertunjukan tari sigale-gale

Photo :
  • Viva/Idris Hasibuan

Tak lengkap rasanya jika ke Samosir tanpa menikmati pertunjukan tari si gale-gale. Sigale-gale mengenakan pakaian adat lengkap dengan kain ulos yang menjadi lambang kebesaran budaya Batak. Boneka ini ditaruh di atas peti dengan lambang kepala manusia dengan tanduk.

Rangkaian ritual sakral pun mengiringi gerakan Sigale-gale dan ada sejumlah penari ikut menari tor-tor bersama. Atraksi ini pun menarik banyak wisatawan untuk melihatnya. Pada salah satu prosesi adat Sigale-gale, turis juga boleh ikutan menari tor-tor di dekat si boneka lho.

Bukan Hanya Menari Dengan Sigale-Gale, Ada Pasar Tomok dan Wisata Sejarah Sidabutar.

Suasana Pasar Tomok

Photo :
  • Viva/Idris Hasibuan

Setelah puas dengan menari bersama sigale-gale, aku memutuskan melanjutkan perjalanan kembali menuju pasar Tomok. Pasar Tomok menyediakan berbagai pernak-pernik khas batak dan tentu saja para penjual yang ramah menjadi daya tarik utama. Suasana pasar tradisional yang penuh kearifan lokal jelas tergambarkan di pasar ini.

Bersebelahan dengan pasar, berjalan kaki sedikit ada juga komplek Raja Sidabutar. Komplek raja ini ada makam-makam tua Raja Sidabutar, penguasa Tomok, Samosir dari batu dan merupakan peninggalan dari masa megalitikum. Selain itu terdapat juga kisah romantis raja sidabutar ke dua disini.

Kamu pasti sudah mendengar kisah cinta raja sidabutar yang kelam karena memperebutkan anting malela. Dan pada akhirnya anting malela gila karena dikirimkan ilmu hitam oleh raja-raja yang ditolak olehnya.

Sebagai bukti cinta raja sidabutar dua,  semasa hidupnya, Raja Sidabutar kedua meminta pada pemahat agar memahat patung Anting Malela di makamnya dan ditempatkan di bagian belakang makam batunya sebagai bukti kesetiaan cintanya pada Anting Malela.

Masih Berbau Sejarah dan Legenda, Kaki dan Kereta yang Kusewa Pada Akhirnya Ku Gas Menuju Komplek Batu Raja Siallagan dan Legenda Danau Toba.

Komplek Raja Siallagan

Photo :
  • Viva/Idris Hasibuan

Batu Kursi Raja Siallagan merupakan objek wisata ini berada di Desa Ambarita, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir. Huta Siallagan artinya adalah kampung Siallagan. Kampung ini dikelilingi tembok batu tersusun rapi setinggi 1,5 hingga 2 meter.

Di dalamnya terdapat Batu Kursi Raja Siallagan yang digunakan untuk mengadili para pelaku kejahatan atau pelanggar hukum adat. Jika kejahatannya ringan, maka pelaku akan dijatuhi hukuman pasung. Jika kejahatannya berat, maka pelaku akan dijatuhi hukuman pancung.

Tak jauh dari Kampung Siallagan, berjalan sedikit ada Taman Legenda Danau Toba yang menjelaskan asal-usul terjadinya danau toba. Tak terasa waktu mulai sore hari dan udara semakin sejuk. Dan salah satu lokasi yang pas buat menikmati sore hari di Danau Toba adalah Pantai.

Ternyata Danau Toba Juga Mempunyai Pantai Pasir Putih, Kamu Bisa Buktikan Dengan Mengunjungi Pantai Pasir Putih Marbaba dan Pantai Pasir Putih Situngkir.

Pasir Putih Situngkir

Photo :
  • Viva/Idris Hasibuan

Awalnya saya sendiri tidak percaya bahwa Danau Toba menyimpan destinasi pantai pasir putih. Hingga akhirnya saya membuktikannya sendiri dengan mengunjungi pantai pasir putih parbaba dan pantai pasir putih situngkir. Suasana pantai yang ramai menandakan bahwa wisata pantai memang menjadi destinasi primadona juga di danau Toba.

Unik memang, berbeda dengan pantai pada umumnya. Kedua pantai ini justru airnya berasal dari danau toba dan masih dipinggiran danau toba sehingga tidak asin. Selain bermain pasir, banan boat, kamu juga bisa kulineran disini.

Tak Sengaja, Selama Perjalanan Pulang Saya Melihat Menara Pandang Dugul Sinapuran, Tempat Terbaik Menikmati Danau Toba.

Spot terbaik menikmati danau toba

Photo :
  • Viva/Idris Hasibuan

Setelah puas dengan pantai, akhirnya aku memutuskan untuk menuju penginapan. Tapi sebelum sampai penginapan, tak sengaja saya melihat sebuah petunjuk jalan dan ada palang yang bertulisan Menara Pandang Dugul Sinapuran dengan warna kuning yang mencolok. Hingga akhirnya aku memutuskan untuk berhenti sejenak.

Subhanallah, sungguh ternyata dari sinilah salah satu lokasi tempat terbaik menikmati danau toba. Tak terasa sinar mentari kembali ke peraduannya, dan sang bulan siap menggantikannya yang menandakan malam hari sudah mulai datang. Dan kemudian saya kembali ke penginapan untuk istirahat dan memulihkan tenaga yang sudah terkuras untuk menikmati danau Toba.

Hari Ke Dua, Bersepeda Ria di Tuk-Tuk Sampai Dengan Menikmati Sigale-Gale Festival Menjadi Agendaku.

Bersepeda ria di tuk-tuk

Photo :
  • Viva/Idris Hasibuan

Suara ayam berkokok saling berganti yang menandakan pagi mulai menyambut. Dan akhirnya saya juga siap-siap untuk segera bergegas. Dimulai dari mandi, packing carriel sampai dengan minta izin ke penginapan untuk pulang.

Tapi sebelum pulang dan melanjutkan backpacker di Medan. Saya masih menikmati kawasan samosir dan danau toba ini.

Aek Natonang

Photo :
  • Viva/Idris Hasibuan

Setelah sarapan di salah satu rumah makan muslim di daerah tuk-tuk. Saya bersepeda ria di Tuk-tuk bersama traveler lainnya. Kemduian saya melajutkan perjalanan ke Aek Natonang dengan jarak tempuh kurang lebih 60 menit dengan menggunakan motor dari Tuk-Tuk.

Aek Natonang merupakan danau di atas danau toba yang keindahannya sungguh luar biasa. Udara yang sejuk, kerbau yang sedang makan rumput, kuda yang sedang bersantai di bawah pohon yang rindang serta jembatan di danau menjadikan danau ini destinasi yang harus di kunjungi jika ke Danau Toba. Tak lengkap rasanya ke Samosir tanpa ke aek Natonang.

Bukan Hanya Festival Sigale-Gale, Ternyata Pangururan Ada Juga Taman Dengan Lanscape Danau Toba yang Menawan.

Danau Tajur Danau Toba

Photo :
  • Viva/Idris Hasibuan

Bagi kamu yang ingin berkunjung di danau toba, pastikan jadwalmu sesuai dengan agenda pariwisatanya. Seperti festival tari sigale-gale. Sebelum acara di mulai aku tentu saja aku eksplore pangururan. Ternyata disini ada juga danau Tajur dan pantai onan baru yang menjadi tempat apik untuk menikmati danau toba.

Setelah puas dengan danau tajur dan pantai onan baru, akhirnya aku pun menyaksikan kemeriahan festival sigale-gale. Pertunjukan ini masih terus dimainkan dari dulu hingga sekarang.

Guna lebih memperkenalkan Sigale-gale dimata wisatawan dan agar tidak tergilas zaman. Selain mengulas banyak mengenai tarian sigale gale, event ini akan juga mempagelarkan fashion show busana patung Sigale-gale dan pakaian budaya batak.

Festival-Sigale-gale

Photo :
  • Viva/Idris Hasibuan

Jadi bagaiamana? Kapan ke Danau Toba sobat ngayap? Karena Danau Toba merupakan salah satu hamparan syurga di Indonesia. Selain itu, Danau Toba juga menjadi bukti bahwa alam Indonesia itu diciptakan ketika Tuhan sedang tersenyum.