Pura Gunung Kawi di Bali, Persemayaman Abadi Raja-raja Dinasti Udayana
- u-repot
Kamu bisa memercikkan air ini ke diri sendiri sebelum masuk lebih jauh sebagai tanda penyucian. Di dalam, pemandangan terbuka ke situs utama dengan 10 kuil setinggi 7 meter yang diukir di lereng bukit berbatu. Ada 4 di sisi barat dan 5 lainnya di sisi timur sungai, sedangkan di selatan di seberang lembah menyembunyikan yang lain.
Menurut legenda, ini adalah peringatan Raja Udayana Bali yang didewakan, selir dan keluarganya, yang menyebabkan Pura Gunung Kawi secara luas dianggap sebagai situs makam Dinasti Warmadewa.
Fitur dan Arsitektur Pura Gunung Kawi
Gua batu kecil yang benar-benar berfungsi sebagai tempat meditasi melengkapi kuil, di mana biksu Buddha biasa duduk dan merenung. Memang, sejarah Bali telah menunjukkan bahwa kedua agama itu hidup berdampingan secara harmonis di masa lalu.
Di seberang sungai dan di samping kompleks kuil batu pertama adalah halaman pura fungsional yang oleh penduduk setempat pada dasarnya disebut sebagai Pura Gunung Kawi.
Di dalam, itu ditata seperti halaman pura Bali lainnya, lengkap dengan berbagai tempat pemujaan di sekitar paviliun utama pura atau 'bale'.
Pakaian adat yang terdiri dari kain sarung dengan selempang di pinggang adalah kebiasaan, dan wanita tidak boleh mengunjungi atau memasuki kompleks Pura Gunung Kawi selama haid. Ikat pinggang dan sarung tersedia untuk disewa dengan pembelian tiket di loket sebelum tangga yang menuju ke lembah.