Suka Itu Diperjuangkan, Tikung Dia Di Sepertiga Malam Yang Akhir
Olret – Bukan seberapa kuat mendekat (kepada orang yang disukai), tapi Seberapa banyak meminta (kepada Rabbmu). Siapa yang akan dibersamakan denganmu kelak adalah Misteri. Bila kamu paham konsep ini, kamu akan menyadari bahwasanya tidak ada orang yang jahat di dalam hidupmu.
Mereka yang datang lalu menyakitimu adalah bukti Allah menyelamatkan dirimu dari orang yang salah. Memberimu pelajaran untuk bersyukur dan mengambil semua hikmah untuk bekal melanjutkan kisah yang baru. Kisah yang insya Allah akan jauh lebih indah dari sebelumnya.
Tidak ada yang perlu kamu khawatirkan! Sedekat apapun dia pada orang yang kamu sukai, seprotektif apapun dia dalam menjaganya, bisa jadi akan kalah dengan seseorang yang selalu kuat mendoakan agar dibersamakan dengannya.
Mintalah kepada Allah, Karena hanya Allah lah yang bisa membolak-balikan hati manusia.
Ingatlah, Pada sepertiga malam terakhir Allah turun kelangit dunia lalu ia berfirman "Barang siapa yang menyeruKu, akan aku perkenankan seruannya. Barang siapa yang meminta kepada Ku, Aku perekenankan permintaannya dan Barang siapa meminta ampunan kepada Ku, Aku ampuni dia".
Artikel ini merupakan status instagram di @semangatjomblo
****
Awalnya Aku Telah Berjuang Sekuat Tenaga, Meski Akhirnya Aku Pula Yang Terbuang.
Dulu sebelum kamu mengenalnya, kita selalu menjadi bagian yang tak terpisahkan. Masih ingtak kah kamu pertemuan-pertemuan yang kita lalui, atau semuanya kini bagimu tak ada artinya lagi. Ah, bila kuingat kebelakang sejenak, kadang aku merasa lelah atas semuanya.
Aku Telah Berjuang Meski Akhirnya Aku Terbuang, Aku Masih Menanti Meski Ku Tau Ia Tak Mungkin Kembali
Tak apalah kini kamu bahagia bersama dia yang menurutmu sebagai jodoh. Meski pada akhirnya belum tentu juga kalian berjodoh, sama ketika dulu kamu mulai menjalin kasih denganku. Bukannya untuk mengingat sejenak luka yang kamu torehkan, hanya saja aku ingin menulis kenangan ini supaya kelak tak membekas lagi di dalam hati.
Awalnya Aku Telah Berjuang Sekuat Tenaga, Meski Akhirnya Aku Pula Yang Terbuang.
Kamu yang sedang putus cinta kala itu dan patah hati sejadi-jadinya membuatku berpikir panjang dan memutar otak untuk menenagkan kamu. Setelah kamu tenang dan bisa melupakannya, akhirnya kamu pun mulai jatuh cinta padaku.
Awalnya semuanya berjalan baik-baik saja sebelum akhirnya kamu mengenalnya. Kamu bercerita bahwa kamu mengenalnya ketika traveling bersama sahabatmu. Aku pun mulai curiga, karena di balik keantusianmu bercerita tersimpan rasa kagum padanya.
Akhirnya Kamu Memilih Bersamanya, Meski Pada Akhirnya Kamu Tahu Bahwa Aku yang Paling Terluka.
Kata-kata yang kukhawairkan akhirnya terjadi juga. Kamu memutuskan hubungan yang sudah kita jalin demi menjalin hubungan baru dengannya. Awalnya memang berat, tapi karena kamu lebih memilihnya akhirnya kamu kulepaskan dengan rasa kecewa.
Aku Juga Pernah Menanti Meski Kutahu Kamu Tak Akan Pernah Kembali.
Bodohnya aku adalah menantikan dirimu yang tak mungkin kembali. Masih saja berharap bahwa kelak kamu menyadari tiada yang mencintaimu dengan tulus seperti diriku. Tapi setahun berlalu tetap saja kamu masih bersamanya. Biarlah diriku belajar ikhlas untuk menerima kenyataan ini.
****
Aku Memenangkanmu dan Memilih Untuk Mencintaimu Dalam Ketetapan-Nya
Beberapa kekecewaan menjerat di selaput netra. Menjatuhkan buih-buih tangis tanpa ada muara. Binar mata ini semakin kuyup tiada henti. Menghitung detik yang tak akan pernah kembali; digilas sang waktu.
Aku ingin menjadi perempuan yang didadanya masih ada sabar tersemat, walau detaknya kian sekarat.
Ada ikhlas yang tak terucap, walau sesaknya semakin menancap. Selalu ada yakin kepada Allaah. Setia untuk memohon petunjuk, karena tahu Dia Maha Mencintai Mahluk. Mari kesini, genggamlah jari-jariku. Kita berdiri, berjalan bersama dijalan-Nya. Dengan keyakinan dalam dada, bahwa Dia selalu ada dalam situasi apapun. Allaah sangat mencintaimu, dear!
Aku Belum Sepenuhnya siap, Bersabar dan Bersiaplah Juga. Karena Kelak Akan Ada Saatnya Bagi Kita Berdua.
Saat kita terpuruk oleh keadaan. Berulang-ulang dijatuhkan oleh sebuah kondisi kehidupan. Kira-kira apa yang membuat kita bisa bangkit kembali? Pernah gak sih dikecewakan? Dan tanpa disadari beberapa menit kemudian sudah berhasil jalan ke depan. Seperti ada sesuatu dalam alam bawah sadar, sebut saja ia harapan. Membuat kita kuat karena ada syukur yang melekat.
Ada sabar yang tercipta walau awalnya dipaksa. Beberapa hikmah didapat sesaat setelah kaki jauh melangkah. Hanya satu yang perlu kita percaya; indahnya rahasia Tuhan. Mari mengumpulkan benih pilihan, memilih tanah terbaik, menyiram dan merawatnya setiap hari, dipupuknya dengan semangat tinggi. Hingga kita bisa memetik buahnya nanti.
Mari menanam pohon harapan; ditautkan hanya kepada Allah yang Maha Besar. Di sini, aku juga masih akrab dengan usaha serta asa. Aku belum sepenuhnya siap, kamu bersiaplah juga di sana. Agar nanti, kita sama-sama bergenggaman dan tak gemetar sebab kurangnya bekal.
Bukankah Kahu Tahu Yang Abadi Adalah Syurga, Aku Ingin Bersamamu Menuju Ruang Ternyaman Itu.
Untuk sesuatu kembali ku mengingat bisikanmu kala itu. "Semoga kita bersama sampai surga-Nya." Aku hanyut dalam kalimatmu. Sedalam itukah kamu mencintaiku? Selama itukah kamu ingin selalu bersamaku? Rasanya hari itu, jiwa ku bersorak haru. Tak lupa ia lantunkan kata, "Aamiin Ya Allaah." Aku juga sama denganmu. Ingin bersama sampai jannah-Nya.
Meski pada hari ini kita berpisah. Aku akan selalu menunggumu, datang atau pun tidak. Sebab, aku tak percaya. Jika kata-katamu hanya omong bahagia belaka. Kau bukan seperti itu orangnya. Meski, keadaan memaksaku untuk berhenti mempercayainya. Hmm.
Di jalan yang sama. Aku menanti kepulanganmu. Masih dalam bait rasa yang sama, bersamamu ingin kutemukan kebahagiaan, kebaikan lagi bersama-sama. Dalam ikatan yang diridhoi-Nya, sampai surga-Nya.
Artikel ini merupakan kumpulan status dari instagram @diarihidupkita . Jangan lupa untuk follow ya!