Tidak Apa-Apa Merasa Tidak Baik-Baik Saja, Tapi Jangan Buang Sampah Emosimu di Media Sosial

Ilustrasi Jurnaling
Sumber :
  • Pexels/Jess Bailey Designs

Olret – Jurnaling atau menulis telah lama dipercaya bisa menjadi penyembuh. Bahkan, ada beberapa penelitian yang membahas tentang hal ini. Dimana seseorang yang terkena penyakit fisik atau mental bisa memperoleh keadaan yang lebih baik setelah melakukan jurnaling.

Ketahui Karakter Orang Berdasarkan Foto Profil Media Sosialnya

Ketika menulis, seseorang tidak membutuhkan aturan khusus selain menyalurkan semua emosi yang dimilikinya. Baik kesenangan dan rasa syukur yang selama ini dirasakan, hingga kemarahan, kekecewaan, dan kesedihan yang tidak pernah dibagi dengan siapa pun.

Setiap orang pasti memiliki latar belakang, kondisi, dan cerita hidup yang berbeda satu sama lain. Bahkan anak kembar sekalipun tidak memiliki nasib yang sama. Sehingga masing-masing orang pasti memiliki emosi yang berbeda.

5 Zodiak yang Paling Banyak Jadi Penulis, Tinggal Konsisten Belajar dan Asal Skill

Selain itu, sekalipun berada di satu situasi dan kondisi yang sama, seseorang bisa memberikan reaksi yang berbeda akan suatu isu tertentu.

Seperti misalnya, sebuah keluarga memelihara seekor kucing dalam waktu yang lama. Lalu kucing tersebut tiba-tiba mati karena tertabrak mobil. Masing-masing orang dalam keluarga tersebut bisa memberikan reaksi yang berbeda atas hal ini.

Viral! Perusahaan Ini Mewajibkan Karyawan Menikah, Jomblo Dipecat?

Salah satu di antara mereka bisa menjadi orang yang paling sedih. Lalu ada pula yang merasa sedih tapi tidak terlalu peduli karena tidak memiliki kedekatan emosional sebesar orang pertama. Ada yang merasa sedih selama 3 hari, dan lain sebagainya.

Sehingga meluapkan perasaan dengan cara jurnaling bukanlah sesuatu yang salah. Namun hal ini akan menjadi salah ketika kamu meluapkan sampah emosi di ruang publik seperti media sosial.

Karena saat ini banyak sekali sampah emosi yang bertebaran di media sosial mana pun sehingga seringkali mengganggu perasaan orang lain.

Seperti ibarat, semua sampah harus dikosongkan dari tong sampah setiap rumah setiap hari agar membuat nyaman penghuni rumah tersebut. Mereka akan terbebas dari bau yang mengganggu, penyakit, dan dll.

Namun, tidak dibenarkan untuk membuang sampah atau limbah ini di selokan atau sembarang tempat. Ada tempat pembuangan yang memang dikhususkan untuk membuang sampah organik maupun plastik rumah tangga, serta limbah bahan berbahaya.

Begitu pula dengan sampah emosi. Meski kita boleh merasakan emosi apa pun dan tidak apa-apa untuk tidak baik-baik saja. Namun bukan berarti kita bebas membuang sampah emosi di sembarang tempat seperti media sosial. Selama jurnaling dan tulisanmu disimpan secara privasi, semua itu tidak masalah.