Jangan Terus Memperuntukkan Hati Untuk Masa Lalu, Saat Masa Depanmu Masih Panjang
- Youtube
Olret – Bagaimanapun, hidup ini akan terus bergerak maju. Dan kamu sangat tahu, jika dirimu tidak bisa terus menoleh pada masa lalu, yang mungkin saja sudah bahagia sendiri atau melupakan dirimu. Sebanyak apapun harapan yang pernah kamu sematkan pada masa lalumu itu.
Kamu tahu, yang lalu, memang akan dan tetap berlalu. Karena itu, berhentilah untuk memperuntukkan hatimu disana dan masih berharap terlalu banyak.
Sudah saatnya kamu fokus menikmati hidup yang kamu miliki sekarang dan memperjuangkan masa depan yang masih menjadi misteri juga panjang. Cukup jadikan masalalumu sebagai pelajaran berharga tanpa lagi berharap, tanpa lagi menengoknya. Yakin saja, kebahagiaan yang lebih baik akan kamu terima nanti.
Ikhlaslah! Dengan Belajar Menerima Keadaan Kamu Sekarang Sepenuhnya, Tanpa Lagi Berharap Pada Yang Sudah Hilang
Ikhlas, sebuah kata yang sering kamu dengar, namun sangat sulit untuk dipraktekkan. Kadang kamu bingung, bagaimana cara memulai mengikhlaskan hati yang terlanjur kecewa itu. Padahal, kamu hanya perlu menerima keadaan dan menikmati apa yang kamu miliki sekarang.
Jangan biarkan hati masih berharap pada sisa-sisa kenangan masa lalu, karena hal itulah yang semakin sulit membuat kamu ikhlas.
Walau awalnya masih sangat sulit dan bayangan masa lalu sukar untuk pudar. Percayalah, bersama dengan waktu, kamu akan lebih ikhlas dan lebih focus menikmati apa yang kamu miliki hari ini.
Masih Memperuntukkan Hati Pada Masa Lalu, Hanya Akan Membuat Hatimu Lebih Nelangsa dan Sulit Bahagia
Kamu tidak perlu melupakan kenangan yang kamu punya, jika memang tidak bisa melakukannya. Kamu tidak harus memaafkan kesalahan seseorang di masa lalu, jika memang dia belum layak untuk menerima maafmu.
Namun, dengan masih memikirkan, mencari informasi, dan mengingat segala hal yang kamu lalui bersamanya adalah bukti hatimu masih kamu peruntukkan untuk masa lalumu.
Dan semua itu hanya akan mempersulit dirimu sendiri jadi lebih bahagia dan mensyukuri apa yang telah kamu terima sekarang. Apapun alasannya, kamu harus berhenti untuk memikirkan masa lalumu dan lebih focus pada masa sekarang.
Apalagi Ada Banyak Kebahagiaan Yang Harusnya Kamu Miliki Sekarang. Jadi Syukuri, Nikmati dan Jalani Sepenuh Hati.
Sungguh Tuhan tidak pernah membiarkan kamu terlalu lama larut dalam kesedihan. Ada banyak hal yang membantumu untuk bangkit dan kembali bahagia. mulai dari cinta kasih orang-orang tulus, pertolongan dari orang-orang yang baik, sampai kebahagiaan yang berusaha diberikan oleh seseorang untuk dirimu.
Jadi, akan sangat disayangkan sekali, jika kamu tidak menghargai semua kebahagiaan itu, karena hatimu masih terikat pada masa lalu. Padahal masa lalumu mungkin sudah meninggalkan, melupakan dan tidak peduli lagi pada dirimu.
Ditambah Lagi, Kamu Masih Punya Masa Depan Yang Panjang dan Perlu Diperjuangkan. Hidup Ini Adalah Proses Sampai Ajal Menjemput
Selain masa sekarang yang harus kamu hargai dan nikmati. Ada pula masa depan yang masih panjang dan penuh misteri, yang harus kamu perjuangkan. Apalagi, kamu tidak pernah tahu, kapan ajal itu akan menjemput. Jadi sebagai manusia social maupun beragama, akan sangat sayang jika menyia-nyiakannya karena belum merelakan masa lalu.
Bagaimanapun kamu tidak pernah tahu apa yang akan terjadi di masa depan nanti. Kamu bisa lebih bahagia atau ujianmu semakin banyak. Tapi setidaknya kamu bisa menyiapkan semua hal yang kamu butuhkan untuk masa depanmu nanti sekarang.
Karenanya, Pasrahkan Saja Masa Lalumu. Lalu Kembali Fokus Pada Hidup Yang Kamu Jalani. Percayalah Pada Akhirnya Kamu Akan Bahagia
Tidak ada yang bisa dilakukan selain pasrah dan belajar ikhlas. Selain itu, berusaha mengambil hikmah dan pelajaran, agar kesalahan di masa lalu tidak terulang kembali.
Focus pada hidup yang kamu jalani, karena bahagia atau tidaknya dirimu, sukses dan tidaknya kamu, semua itu tergantung pada dirimu sendiri bukan orang lain, meski itu orang yang paling dekat sekalipun. Dan selalu yakin, saat kamu sudah berusaha dan bekerja keras, kamu pasti akan bahagia.