Gak Enaknya Jadi Orang Baik Itu, Susah Balas Jahat Meskipun Sudah Diperlakukan Buruk Sama Seseorang

Olret –"Tetap ada rasa nggak tega membalas seburuk apapun perlakuan dia" 

Sebenarnya setiap orang itu terlahir baik dan tentunya berharap bisa menjadi orang yang baik.

Hanya saja, lingkungan, pendidikan dan takdir masing-masing bisa membentuk sifat juga karakter seseorang. 

Selain itu juga ada faktor kesadaran diri (menerima hidayah) untuk menyadari kesalahan diri (taubat). Lalu berusaha istiqomah untuk menjadi orang yang lebih baik. 

Namun, ternyata jadi orang baik itu juga bisa susah. Salah satunya selalu muncul perasaan tidak tega buat ngebalas orang yang udah jahatin dia. 

Selain itu, karena kebaikan yang dimiliki, dia sangat mudah berprasangka baik pada banyak orang, hingga kebaikannya seringkali dimanfaatkan. 

Belum lagi, jika kebaikannya sepaket dengan kurangnya ketegasan dan rasa tidak enakan yang besar. Karena itulah, banyak orang baik yang juga dianggap bodoh karena mudah dimanfaatkan. 

Tentu jika hal itu terus terjadi akan merugikan diri sendiri. Kecuali, jika selain baik, kamu bisa membalut hatimu dengan ikhlas dan sabar. Maka tidak ada rasa menyesal ataupun kecewa, meski dijahati oleh orang yang sudah ditolong. 

Tidak Perlu Menyesal Jadi Orang Baik. Hanya Perlu Pertebal Lagi, Rasa Tulus, Ikhlas Dan Sabar 

Sebenarnya, sejak memutuskan untuk menolong seseorang karena nuranimu tergerak menolongnya. Kamu juga harus ingat, kalau tidak bisa menuntut dirinya untuk harus melakukan hal yang sama. 

Sebab, jika kamu berharap balasan, tanda kebaikanmu tidaklah tulus dan ikhlas, atau bisa dibilang pamrih. 

Karena itu, sebelum memberi bantuan atau kebaikan. Balut terlebih dahulu hati dengan rasa tulus, ikhlas dan sabar. 

Jadi apapun balasan orang lain pada kebaikanmu. Kamu tidak lagu ambil pusing. Toh sudah menolong dengan ikhlas untuk orang yang dirasa membutuhkan. 

Orang Baik Tidak Perlu Membalas. Karena Setiap Perbuatan Pasti Ada Balasannya 

Ada kepercayaan jika, "menanam kebaikan, pasti akan menuai kebaikan pula". Hanya saja tidak selalu balasan tersebut hadir dari orang yang pernah ditolong. 

Misal saat baik sama orang, maka di suatu waktu kamu terselamatkan dari suatu musibah. Bisa juga karena menolong seseorang, kamu mendapatkan kebaikan dari orang lain yang tidak disangka. 

Jadi, meski dijahati sama orang yang udah ditolong sekalipun. Tidak perlu menyesal atau membalas. Sebab akan ada saatnya dia akan menuai apa yang ditanam dengan banyak cara yang tidak terduga. Itulah kinerja kehidupan. 

Namun, Orang Baik pun Tidak Ada Salahnya Belajar Lebih Tegas Juga Menghilangkan Rasa Nggak Enakan 

Ketika kamu menolak membantu orang lain, karena alasan tertentu. Jangan pernah merasa jika kamu sudah jahat sama dia. 

Bagaimanapun, hal itu adalah tindakan pencegahan agar kebaikanmu tidak dimanfaatkan oleh orang yang salah. Apalagi untuk hal yang buruk atau merugikan diri sendiri. 

Selain itu, tidak perlu memaksakan diri untuk membantu jika kamu tidak bisa melakukannya. Cukup semampumu saja, tak lupa benar-benar ikhlas melakukannya. 

Dengan begitu kamu tidak akan menyimpan rasa kecewa atau kesal, saat orang yang kamu tolong tidak membalas atau berbalik menyakitimu. 

Intinya, jangan pernah menyesal jadi orang baik. Justru bersemangatlah untuk terus memperbaiki diri dan membagikan banyak kebaikan. 

Meski kadang ada sisi nggak enaknya. Tapi, tetap lebih banyak keberkahan dan kebahagiaan yang kamu rasa saat terus berbuat baik dengan tulus serta ikhlas.