Psikologi Pria Setelah Putus, Benar Gak Bro?

Psikologi Pria Setelah Putus
Sumber :
  • freepik.com

Sedangkan bagi para wanita, sangat umum menemukan hiburan dalam jaringan dukungan emosional—seperti panggilan telepon tanpa henti dengan teman-teman.

5 Alasan Pria Berpenampilan Sederhana Lebih Memikat dan Menarik Hati

Pada tingkat psikologis, Anda sedang melalui apa yang disebut regulasi emosional, secara aktif mencari cara untuk memahami dan mengelola perasaan Anda.

Dan oh, betapa kami bertanya-tanya tentang apa yang dia lakukan. Apakah dia murung atau menjalaninya? Keingintahuan ini sering kali dipicu oleh apa yang oleh para psikolog disebut sebagai teori perbandingan sosial.

Pada dasarnya, Anda mencoba menilai cara Anda menangani perpisahan itu dibandingkan dengan dia, sering kali sebagai cara untuk mengukur kesejahteraan emosional Anda sendiri.

Namun pertanyaan yang masih membara: Apa yang dia alami? Apakah pengalaman emosional dan psikologisnya sejajar dengan pengalaman Anda, atau justru jalur yang jarang dilalui?

Rollercoaster Emosional – Apa yang Pria Pikirkan Pasca Putus

Sagitarius dan Cancer

Photo :
  • istock
Tak Perlu Mengeluh, Yakinlah Allah Akan Memberikan Segala yang Kita Butuhkan

Nona, jangan bertanya-tanya lagi. Berkat keajaiban psikologi, kami memiliki beberapa jawaban tentang psikologi pria setelah putus cinta.

Ingat, kami tidak menggeneralisasi semua pria. Kami menawarkan gambaran luas berdasarkan penelitian dan prinsip psikologis.

Reaksi Segera: Penolakan dan Perlindungan Ego

Awalnya, ego laki-laki mengambil tempat terdepan. Mekanisme pertahanan ego yang umum seperti penolakan dan penindasan ikut berperan.

Dia mungkin menghindari membicarakan perpisahannya dengan teman-temannya atau bahkan pergi keluar malam ke kota seolah-olah tidak terjadi apa-apa.

Dalam benaknya, ungkapan seperti “Dia bahkan bukan tipeku,” atau “Lagi pula, aku tidak melihat masa depan bersamanya,” menjadi mantra yang menenangkan diri. Namun jangan salah—di balik keberanian ini, perasaan mulai muncul.

Minggu 1-2: Mati Rasa Emosional & Disonansi Kognitif

Halaman Selanjutnya
img_title
Carilah Teman Hidup yang Bukan Sekadar Mencintai Tapi Menghormati