Ya Allah, Ampuni Aku. Tak Dapat Kupungkiri Aku Jatuh Cinta Dengan Suami Sahabatku

Mencintai suami sahabatku
Sumber :
  • google image

Olret – Setiap malam kumenangis di bawah rembulan.. ditengah kesendirian. Rasa sakit ini tak dapat kusembunyikan lebih lama lagi. Haruskah aku menyatakan cinta dan mengorbankan persahabatanku.. atau... haruskah aku pergi dan memendam rasa ini? Ampuni hamba Ya Rabb..)

Media Vietnam : Mike Tyson Hampir Mati Pada Tahun 2024

Perkenalkan aku Fitri.. Usiaku 35 tahun, aku adalah seorang janda yang ditinggal mati oleh suamiku 13 tahun yang lalu, tanpa anak darinya.. Orang-orang bingung kenapa aku tidak menikah lagi.. entahlah, mungkin aku hanya ingin menjaga kesetiaan dan janji suci kami. Janji itu terasa sangat mudah dijaga.. sampai "orang" itu datang dalam kehidupanku..

Agus Salim Bicara Ladang Pahala : Setiap yang Kita Sedekahkan Sama Orang, Itu Ladang Pahala

Dia adalah Ryan, seorang tentara angkatan darat. dia adalah suami dari sahabat dekatku, Dian.. yang selalu ada disaat aku membutuhkan bantuan...Suatu hari yang lalu, Dian dan Ryan mengajakku liburan ke Gunung Tangkuban Perahu. Aku sendiri bingung kenapa mereka mengajakku, tapi mereka bilang aku sudah dianggap seperti bagian dari keluarga mereka sendiri, yasudah aku menghormati keputusan mereka, meskipun aku sendiri merasa tidak enak.

Malamnya setelah ajakan itu, ada whatsapp masuk dari Ryan..

Kata Agus Salim Sambil Menangis : Kalian Harus Ikhlas, Itu Ladang Pahala Bagi Kalian

"Assalamu'alaikum wr.wb... Fit, besok dateng jam 08.00 pagi ya, biar kita berangkat bareng pake mobilku.."

"Waalaikumsalam wr.wb.... Siap Ryan, Ardi sama Tita diajak kan?"

"iya diajak hehe, tapi biar ga rewel mereka duduknya dibelakang bareng sama Dian.. biar ada yang jagain.."

"mm.. eh, terus aku duduk dimana?"

"Fit, besok kamu duduk didepan aja ya, disamping aku.. tenang, Dian ngebolehin ko.."
"ya-yakin?.." tanyaku gugup..

"iya.. udah cepet bobok, besok harus berangkat pagi lhoo.. hehe.."
"ok.. "
"..."

Tak ada balasan.. cuma diread saja... aduhhh kenapa hatiku deg-degan yah.. karena takut menimbulkan fitnah, aku coba telpon Dian, untuk memastikan lagi ...

"Yakin gapapa??"
"Iye iye yakin dah, lu itu udah gua percaya sebagai keluarga gue sendiri.." balasnya dengan logat khas betawinya yang kentall bgt. Logatnya begitu kalau ngomong denganku.

Wah, lampu hijau nih.. eh,tunggu! Astagfirullahaladzim!

kenapa aku kegirangan gini ya?

"Ya Allah.. jauhkanlah hamba dari segala gangguan dan maksiat.. Aamiin" Pintaku kepada Allah..

Akupun kemudian bersiap-siap tidur.. semoga besok aku bisa menjaga sikapku dan pandanganku.. Aamiin..

Perjalanan di dalam mobil terasa cukup canggung, badanku terasa kaku dan membeku, mulutku terasa bisu.. keringat dingin keluar dari dahiku.. Kusempatkan sesekali melihat sekeliling, namun disaat yang bersamaan Ryan melihatku.. Dalam momen sepersekian detik itu aku dapat melihat keindahan bola matanya yang berbinar-binar... Tatapannya seolah perhatian padaku..

"Aduh.. canggung banget" Gumamku dalam hati.

"Fit, kamu gak apa-apa? kok kayak kebingungan gitu??" tanyanya dengan serius..
"eh gapapa kok.. hmm.. itu.. aku.. kebelet mau ke air, hehe.."
"Oh yaudah Pah, kita berenti dulu di pom bensin, sekalian nih aku mau bersih-bersih + buang pampers bekas pupnya Ardi.." Timpal Dian dari belakang.
"Oke siapp mamah sayangg