Ku Berhenti Mendoakanmu Karena Aku Tak Ingin Kecewa Lagi Dalam Penantian
Maka, aku belajar memaafkanmu untuk kemarin dan sampai kapanpun. Belajar melupakanmu yang sempat memenuhi memori ingatanku. Sejak kepergianmu aku baik baik saja, rasa kecewaku yang penuh luka aku latih dengan belajar bersyukur. Iya bersyukur telah dipertemukan dengan sosok sepertimu hingga berakhir seperti ini, maka kujaga hati dan diriku untuk sosok yang bisa menjaga perasaanku nantinya dan itu bukan sepertimu.
Terimakasih banyak, Menantikanmu kemarin akan selalu menjadi ingatan terburuk dalam hidupku.
Dulu Memang Aku Pernah Berpikir Apakah Kamu dan Aku Tercipta Untuk Bersama, Atau Hanya Bertemu Untuk Sementara.
Tiada jawaban yang mampu meyakinkan hatiku saat ini atas pertemuan kita kemarin. Pertemuan yang menjadi awal di mulainya sebuah kisah yang tak berujung hingga kini. Jelas saja, saat memperhatikanmu dari kejauhan, aku seraya mendoakanmu dalam balutan niat penuh harapan agar ini tak hanya sekadar khayalan.