Maaf, Aku Selalu Gagal. Kamu Tersenyum dan Membangkitkanku Saat Kuterluka
Olret – Setiap orang yang melihat kita menjalani lorong panjang selama ini pasti tahu, dan aku mengaku
Bahwa aku telah kalah dalam berjuang, bahwa kau telah mengungguliku dalam papan skor perjuangan dalam mempertahankan kita.
Kau berjalan di depan, menantang hujan dan kemarau. Sementara aku bersembunyi di belakang memelukmu dalam ketakutan. Kau menerobos gelap, menerima hujan membasahi tubuh. Sementara aku hanya sebatas pena dan kopi di depan meja.
Senyummu menafsirkan tabah, marahmu menahan lelah, tawamu mengungkapkan senang sekaligus membuatku tak tenang, sebab aku teramat takut kehilangan. Kau bangun pagi buta, membuka jendela, dan mulai berkemas untuk berangkat menantang hidup. Sementara aku masih menikmati lamunan dalam sepi, di depan tembok.
Maaf aku selalu gagal. Kau tersenyum dan membangkitkanku saat kuterluka, sementara aku masih sering bingung ketika kau tumpahkan air mata.
Berterima kasihlah kepadanya yang telah berjuang untukmu sampai sejauh ini. Bagaimana? Sudah berterimakasih?
*