Maaf, Aku Selalu Gagal. Kamu Tersenyum dan Membangkitkanku Saat Kuterluka
Tentang sakit hati yang tak bertepi, tentang harapan yang tinggal kenangan
Sejujurnya aku tak ingin mengingkari ketentuan yang telah ditetapkannya. Jika memang jodohku telah tertulis bersama seorang yang merupakan cerminan diriku maka aku senantiasa berkaca untuk memantaskan diri di hadapan-Nya.
Selama ini banyak hal yang telah terlewati. Mengahabiskan waktu dengan sia-sia yang tiada bermakna. Alur kehidupanku terasa hampa semenjak mengenalmu. Bukan soal melepasmu tapi perihal penyesalan yang kini tampak di depan mata.
Akhirnya, aku harus merelakan semua yang pernah patah dan kecewa. Tentang sakit hati yang tak bertepi, tentang harapan yang tinggal kenangan. Tentang semua hal yang menjadi keluh untuk disampaikan.
Merelakan itu tidaklah indah. Menghilangkanmu dari dalam hatiku, tak butuh waktu lama hanya saja ingatan itu kembali hadir saat senja mulai menyapa. Pernah dengan sangat setia menantikan indahnya senja berdua.
Dan disaat senja hadir seolah kamu pun hadir bersama keindahannya. Tetapi ketika ia mulai perlahan pergi menghilang, lantas kamu pun menghilang dari ingatanku.
Kini kusadari, biarlah ini menjadi cerita tentangmu kemaren. Yang takkan pernah terulang kembali karena hatiku telah kembali kepada-Nya. Maafkan aku meninggalkanmu karena-Nya.