3 Pertanyaan untuk Ditanyakan Saat Kehidupan Seks Kamu Menderita

Pertanyaan untuk Ditanyakan Saat Kehidupan Seks Kamu Menderita
Sumber :
  • freepik.com

Olret – Dalam masyarakat yang penuh dengan konten seksual, kita masih sangat buruk dalam melakukan percakapan yang sensitif, bernuansa, dan tanpa basa-basi tentang kehidupan seks kita sendiri dengan orang-orang yang akrab dengan kita.

Topik seks membunyikan sirene alarm di pikiran kita dan menghambat dialog terbuka. Hal ini terutama mengkhawatirkan ketika kehidupan seks seseorang menyebabkan tekanan psikologis.

Berikut adalah tiga kemungkinan tanda bahwa mungkin sudah saatnya menjadikan seks sebagai topik pembicaraan dengan pasangan Anda.

1. Apakah pasangan Anda hanya menuruti keinginan Anda atau sebaliknya?

Bersabarlah! Bila Saat Ini Doa-mu Belum Dikabulkan, Kelak Akan Allah Kabulkan Jua

Apakah pasangan Anda hanya menuruti keinginan Anda atau sebaliknya

Photo :
  • freepik.com

Kita diajari bahwa kompromi dan penyesuaian demi suatu hubungan harus dihargai. Tapi apa yang terjadi ketika kita membawa filosofi yang sama ke kehidupan seks kita dan mencoba memenuhi narasi yang mungkin tidak kita inginkan?

Secara umum, ini tidak berjalan baik untuk hubungan tersebut. Namun itu lebih umum daripada yang mungkin kita pikirkan, bahkan pada pria. Satu studi yang diterbitkan dalam Psychology and Sexuality melacak tingkat kepatuhan seksual (aktivitas seksual konsensual namun tidak diinginkan) pada pria heteroseksual dan menemukan bahwa sekitar 60 persen pria dalam sampel mereka terlibat dalam tindakan kepatuhan seksual ringan dengan pasangan mereka selama periode 12 bulan.

Saat Semua Impianmu Tak Tercapai, Tetaplah Berprasangka Baiklah Kepada Allah

Kepatuhan seksual sangat lazim pada pria dan wanita. Meskipun akar dari perilaku tersebut bersifat altruistik, hal itu dapat berdampak buruk pada kualitas hubungan Anda, kepuasan seksual, dan bahkan kesehatan mental Anda.

Mendidik diri sendiri tentang stereotip gender dan tidak mempelajari pengkondisian martir yang rela berkorban sehingga Anda dapat mengundang atau menolak aktivitas seksual sesuai keinginan Anda dapat membantu Anda meletakkan dasar untuk hubungan yang lebih sehat.

2. Apakah konsumsi pornografi menghalangi?

Apakah pasangan Anda hanya menuruti keinginan Anda atau sebaliknya

Photo :
  • freepik.com
4 Zodiak yang Mengubah Barang Biasa Menjadi Harta Berharga

Menavigasi pornografi saat dalam hubungan romantis bisa jadi rumit. Inilah yang dikatakan penelitian terbaru tentang topik rumit ini.

Rata-rata, penggunaan pornografi soliter telah dikaitkan secara negatif dengan faktor-faktor seperti kepuasan relasional dan seksual.

Di sisi lain, beberapa pasangan yang menonton film porno bersama mengalami kepuasan seksual jangka pendek yang lebih tinggi. Ada beberapa kemungkinan alasan untuk ini, seperti:

  • Konsumsi pornografi bersama dapat menunjukkan sikap seksual, preferensi seksual, dan dorongan seksual yang serupa. Secara umum, orang yang lebih mirip satu sama lain memiliki hubungan yang lebih baik.
  • Mungkin juga hanya terlibat dalam novel bersama dan aktivitas menarik dengan pasangan atau pasangan, seperti menonton film porno bersama, dapat menghilangkan kebosanan hubungan dan menyalakan kembali minat seksual (dan non-seksual) satu sama lain.
  • Konsumsi pornografi bersama juga dapat mendorong peningkatan komunikasi dan eksperimen seksual, yang mengarah pada gairah baru terhadap seks

Yang penting di penghujung hari, menurut peneliti Taylor Kohut, adalah apakah Anda dan pasangan berada di halaman yang sama dalam hal konsumsi pornografi dan seks secara umum. Perbedaan dalam penggunaan pornografi adalah indikasi yang cukup jelas bahwa Anda mungkin tidak demikian.

3. Apakah kesenangan itu berat sebelah?

Pertanyaan untuk Ditanyakan Saat Kehidupan Seks Kamu Menderita

Photo :
  • freepik.com

Penelitian terbaru yang dipublikasikan di Evolutionary Behavioral Sciences melaporkan bahwa sekitar 50 persen pria mengalami orgasme setiap kali mereka melakukan hubungan seksual.

Untuk wanita, angka ini hanya sekitar 4 persen. Penelitian lain yang diterbitkan dalam Archives of Sexual Behavior melaporkan persentase ini sekitar 75 persen untuk pria heteroseksual dan 33 persen untuk wanita heteroseksual.

Fenomena ini, yang dikenal sebagai kesenjangan orgasme, lebih banyak terjadi pada pasangan heteroseksual daripada pada pasangan biseksual dan sesama jenis.

Ini berarti bahwa orgasme wanita dianggap lebih sulit untuk dicapai daripada itu, hanya karena secara biologis berbeda dari orgasme pria. Solusinya: Tindakan variasi seksual.

Menurut penelitian, Anda dapat menggunakan langkah-langkah berikut untuk menutup celah orgasme:

Stimulasi oral dan manual adalah kunci untuk orgasme wanita
Mengenakan pakaian dalam atau pakaian dalam seksi, menggabungkan pijatan mini dan gosok punggung, mencoba posisi seksual baru, atau mandi atau mandi bersama meningkatkan peluang mencapai orgasme bagi pria dan wanita

Singkatnya, kesenjangan orgasme dapat dikurangi dengan mengatasi faktor sosiokultural dan dengan terlibat dalam berbagai kegiatan yang lebih luas selama keintiman.

Kesimpulan

Kesehatan dan keintiman seksual merupakan bagian integral dari kesehatan dan umur panjang suatu hubungan (dan bahkan kesehatan mental Anda sendiri). Menumbuhkan ruang yang aman untuk percakapan terbuka dan ruang untuk bereksperimen dapat memiliki manfaat yang jauh melampaui kehidupan seks Anda.